Ketika artikel ini ditulis, Alhamdulillah uang untuk umroh sekeluarga sudah terkumpul, sudah mendaftar, dan sedang menunggu jadwal manasik. Sudah menjelang 2 minggu hari keberangkatan! Wah degdegan dan excited ya MasyaAllah. Jadi, karena secara keuangan untuk biaya umroh sudah mantap, gue memberanikan diri untuk share cara menabung versi gue.
Disclaimer dulu, postingan ini bukan untuk riya, karena ini bukan sesuatu yang bisa dipamerkan, tapi sebagai bentuk pengapresiasian diri telah melakukan sedekah terbesar untuk diri sendiri secara materi yang semoga bisa diambil hikmahnya. Bisa ditiru cara menabungnya yang mungkin bisa memberikan insights dan motivasi untuk teman-teman semua. Semoga bermanfaat ya.
Kumpulkan Niat
Keinginan untuk berangkat umroh sebenarnya sudah timbul sejak mau masuk kuliah, setelah pergi ke luar negeri pertama kali. Apalagi ditambah di awal kuliah, gue pergi exchange ke Turki, yang jaraknya hanya 2-3 jam ke Arab. Fun fact, gue sempat terbesit untuk nekad terbang ke Jeddah dari Turki, mumpung harga tiket cuma Rp 4 juta PP, tapi itu semua gagal karena lupa banget WNI masih perlu visa untuk umroh hahaha.
Oke balik lagi ke niat.
Keinginan memang sudah ada sejak kuliah, ketika harga umroh masih dikisaran 18-25jt-an, tapi niatnya masih belum bulat. Sampai akhirnya di pertengahan 2020 gue diajak untuk bikin video cara membeli reksadana untuk pemula menggunakan bibit. Dari situ gue coba iseng bikin kantong portfolio untuk umroh yang tentu saja isinya kosong.
Masih di waktu yang kurang lebih sama, gue coba ngejualin barang dagangan orang di TikTok, dengan kesepakatan gue akan mendapat komisi 10% untuk setiap barang yang gue jual. Alhamdulillahnya ramai! Dengan TikTok ads, gue bisa meningkatkan penjualan hingga 2x lipat. Sampai stoknya aja abis ludes.
Dari hasil komisi itulah dana awal menabung umroh terwujud. Seluruh hasil komisi yang didapat gue setor semua untuk umroh, hal itu menjadi titik awal gue membulatkan niat dan tekad. Dari situ gue bertekad seluruh pendapatan yang gue dapat diluar gaji full-time akan gue taruh di tabungan umroh ini, sebagai tanda niat dan kesungguhan gue.
Semua pendapatan tambahan dimasukkan ke tabungan umroh, sekaligus doa, biar kalau dapat rezeki di sana, kita tau itu rezeki untuk umroh. Sehingga jika memang diizinkan oleh Allah swt, maka penghasilan freelance ini akan mencukupi gue untuk umroh.
Tentukan Tempat / Platform Menabung
Setelah mengumpulkan niat, saatnya menentukan “kantong” untuk menabung khusus umroh. Kenapa harus dipisah? agar tidak tercampur dengan tabungan lain apalagi kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu, akan terasa sedikit berat kalau memang harus menggunakan tabungan umroh ini.
Percaya deh, nantinya ketika sudah semakin banyak tabungannya akan semakin terasa ‘sayang’ kalau digunakan jika tidak sangat kepepet. Semakin banyak tabungannya juga akan ngebuat semakin semangat untuk menabung.
Berhubung sebelumnya sudah buka portfolio iseng di bibit, jadi gue memutuskan untuk menggunakan Bibit sampai akhir. Menurut gue juga ada beberapa keuntungan menggunakan bibit, yaitu:
- Metode pembayaran beragam
- Terlihat modal awal dan % keuntungannya
- Ada pilihan investasi syariah
- Resiko bisa disesuaikan (kecil-menengah-sedang) sesuai waktu perkiraan uang digunakan
- Pencairan uang maksimal H+2 kerja, bahkan bisa instant cair
- Terpisah dari rekening tabungan sehari-hari
- Mudah dipantau setiap harinya -walaupun tidak perlu!
Ingat betul, tabungan awal di portfolio umroh Bibit gue itu Rp 3 juta. Lalu mati suri hingga +- 6 bulan kemudian. Lalu alhamdulillah dapat rezeki di awal nikah Rp 1jt. Setelah itu baru bertekad untuk menabung setiap bulannya dari sebagian gaji full time.
Karena ternyata ya kok nggak dapet penghasilan freelance lagi ya? Hahaha. Mungkin Allah ingin gue untuk “usaha” juga berkorban dikit menyisihkan gaji gue untuk impian ini.
Berapa jumlah tabungannya per bulan? Tentu saja ditentukan dengan kemampuan, rencana budget dan harapan keberangkatan.
Tentukan Goals Budget Umroh
Tentuin goals budget ini penting banget, dari sini kita baru tau harus menabung berapa per bulannya agar dana impian tercapai. Terkadang orang bingung, nentuinnya dari mana dulu ya, kemampuan menabung tiap bulan atau rencana budget?
Saran gue pilih dulu perkiraan “kelas” travel agennya. Kelas travel umroh ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Umroh backpacker (mandiri maupun bareng group) dan umroh hotel bintang 3
- Travel umroh kelas menengah full service, hotel bintang 5 middle class, yang mementingkan comfort
- Travel umroh kelas atas, yang lebih ke luxury
Harga yang nggak bisa ditawar versi gue harus via travel agen untuk umroh pertama kali ini, yang tentunya memenuhi kriteria travel agen umroh terpercaya. Kedua, yang memiliki fasilitas hotel di area masjid maksimal 1 km jalan kaki (PP). Penerbangan dengan pesawat full service, diprioritaskan direct, dan ada tour leader, ustad, dan pembimbing.
Jadi gue paling cocok mengambil kelas menengah yang memberikan kenyamanan tanpa pusing ini itu.
Setelah melakukan research pencarian dan komparasi agen travel umroh di Jakarta – Bandung, akhirnya ketemu bahwa budget yang dibutuhkan dikisaran Rp 30 juta – Rp 40 juta. Yaudah kita ambil tengah aja, jadi budget yang akan gue siapkan adalah Rp 35 juta/orang.
Fun Fact, di pertengahan tahun 2020, goals budget umroh gue itu di harga Rp 28jt, tapi seiring berjalannya waktu dan keharusan karantina (kala itu) biayanya jadi membengkak, harga paketan umroh pun naik dikisaran 30-33jt. Berhubung gue mau nyaman (dan ambil paket double) jadinya mau nggak mau budget naik ke Rp 35jt.
Bagaimana untuk update harga umroh terbaru di kelas-kelas lain?
Umroh backpacker saat ini masih dikisaran 22jt-28jt/orang. Sedangkan umroh luxury dikisaran 50jt-60jt/orang. Ini semua harga saat season normal ya, bukan musim Ramadhan. Tentunya harga umroh di bulan puasa akan jauh lebih mahal, terutama yang mengincar di 10 malam terakhir.
Fokus dengan Impian
Rencana perjalanan gue awalnya seperti ini:
Ingin berangkat umroh sekeluarga, tapi kok seperti challengenya besar banget, nabung buat diri sendiri aja belum ada.
Yaudah bertekad untuk umroh berdua aja sama suami, di akhir November 2022, ini terlihat lebih achieveable. Jadi hanya perlu menabung hingga 70 juta-an.
Eh qadarullah, harga paket umroh di tengah tahun itu lagi tinggi banget karena harus karantina yang harga tambahannya berkisar 5-8 juta/orang. Budget umrohnya jadi naik minimal harus punya dana 85 juta-an untuk berdua. Lalu agak berat juga karena waktu umrohnya kepotong dengan keharusan karantina.
Akhirnya memutuskan untuk menunda saja, dijadwalkan ulang ingin berangkat di Q1 2023. Namun, selagi menunggu, gue tetap istiqomah menabung dari penghasilan freelance maupun sebagian dari gaji bulanan. Pokoknya fokusnya ke umroh, dapat dana tambahan dikit langsung dimasukin ke tabungan umroh.
Saat sudah di Q1 2023, langsung merajalela mencari travel agen umroh, nyatanya quotanya sudah pada habis. Sepertinya sudah banyak yang rindu baitullah juga. Sambil mencari sambil ngecek tabungan juga, ternyata jumlah tabungan sudah bisa untuk membiayai umroh 4 orang. Alhamdulillah sujud syukur banget sih.
Hikmah dibalik penundaan keberangkatan, bisa travel sekeluarga, ngeberangkatin umroh Mamah, adik dan suami pastinya.
Tapi rasanya nggak lengkap kalau nggak full team sama kakak dan ipar, jadi langsung ngajak kakak dan ipar untuk berangkat umroh juga. Walaupun secara timeline, ngajakin mereka duluan sih baru ngomong ke mamah dan adik hahaha.
Walaupun ada aja rintangan selama ini, tapi tetap fokus aja pada impian. Nggak tau kan kalau ternyata tantangan ini ternyata petunjuk untuk bisa berangkat bareng keluarga full team. Ingat, Allah memampukan yg diundang, entah dari rezeki yg tiba tiba datang, dapat bonus, giveaway, dibayarin orang atau lainnya, kalau memang waktunya berangkat ya berangkat.
Akhirnya Terkumpul Juga Dana Umroh untuk Sekeluarga
Tepatnya di bulan Februari 2023, tabungan untuk umroh akhirnya dicukupkan. Butuh waktu hampir 3 tahun, menurutku ini adalah pencapaian yang luar biasa, syukur alhamdulillah. Sangat tidak terbayangkan banget kok bisa ya datang rezeki segitu besarnya. Cuma bisa mengucap syukur banyak-banyak.
Sekarang saatnya fokus mempersiapkan perlengkapan umroh yang perlu dibawa, belajar ilmu yang masih harus dipelajari sebelum keberangkatan dan menjaga kesehatan biar bisa lancar ibadahnya.
Kalau banyak yang berminat, nanti akan aku share research agen travel umroh versi aku ya dan aku spill juga apa travel umroh yang jadi pilihanku hehe.
Semoga ceritaku ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan ilmu yang bermanfaat buat teman-teman semua ya. Kamu punya pengalaman berbeda? Yuk share cara menabung umroh versi kamu di kolom komentar.