Wisata De Djawatan Banyuwangi Serasa di Negeri Dongeng

de djawatan forest

Beberapa tahun lalu, ketika ngomogin destinasi wisata di Banyuwangi, yang terlintas ya mesti kalau nggak Gunung Ijen ya Taman Baluran. Mentok-mentok berkeinginan ke Pulau Menjangan. Sekarang sudah banyaaaak sekali tempat tujuan wisata di Banyuwangi. Salah satunya adalah De Djawatan Forest yang berada di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

Sempat penasaran hutan Djawatan pohon apa, oh ternyata pohon trembesi raksasa berusia ratusan tahun yang termasuk kawasan hutan lindung milik perhutani.

Kalau kamu lihat lokasinya di gmaps, agak nggak nyangka sih di daerah padat penduduk gitu ada hutan nyempil. Mau dibilang luas, sebenarnya nggak juga, karena kelihatan kok kecil di maps, dikelilingi jalan kaki juga nggak sampai 30 menit. Pun begitu, tetap terasa sangat luas di dalamnya, bisa foto ke sana kemari tanpa terlalu terhalang pengunjung lain.

Harga Tiket Masuk De Djawatan Banyuwangi

Murah banget!

Sepertinya memang rata-rata tiket wisata di Banyuwangi tuh murah semua ya, hampir sama semua lho.

HTM Rp 7.500/orang
Parkir mobil Rp 5.000
Parkir motor Rp 2.000

Apakah Boleh Nerbangin Drone di De Djawatan Forest?

Boleh.

Bawa dan nerbangin drone di De Djawatan Forest diizinkan, dengan syarat membayar Rp 500.000.

harga shooting di jawatan

Jiahahaha.

Sejujurnya gue masih nggak paham kenapa tempat wisata ini membatasi penggunaan drone dengan cara memberikan tarif yang lumayan mahal. Udah gitu, harganya flat untuk semua kepentingan. Mau itu profesional, amateur, komersil maupun dokumentasi pribadi.

Bukannya dulu kawasan hutan trembesi ini terkenal karena ada creator yang upload drone shootnya ya ke instagram? Lalu semakin banyak orang yang ingin datang dan merasakan “narnia in Java” ini.

Gue sempat tanya petugas juga kalau untuk dokumentasi pribadi boleh nggak nerbangin drone, jawabannya tetap “ya bayar 500rb”

Mungkin memang pembatasan ini lebih ngefek ke creator kecil, pengunjung biasa, kalau mau shoot komersil gue rasa nggak masalah mengeluarkan 500rb untuk izin.

Tapiiiii nih ya, kemarin tuh pas gue ke sana gue ketemu sama pengunjung lain yang menerbangkan drone, pas ditanya apakah mereka membayar, ternyata jawabannya tidak! Jadi, kalau nggak ketahuan nggak apa kali ya? Hahaha.

Resiko ditanggung sendiri.

Rekomendasi Jam Terbaik di Djawatan

pintu masuk de djawatan benculuk

Dilihat dari tempatnya, gue akan merekomendasikan untuk datang pagi hari sekali seperti jam 7-8 pagi gitu, biar makin terasa magisnya. Namuuuun, jam buka yang tertera di Gmaps itu 08.00 – 18.00.

Belum mencoba dan tanya sih apakah bisa datang lebih pagi dari itu. Kalau memang tidak bisa, maka gue saranin untuk datang jam 16.00 – 17.00. Biar ada sensasi gelap kabut padahal di tengah kota haha.

pohon besar di hutan djawatan

Selain karena memang jam – jam tersebut cahaya matahari lagi bersahabat untuk foto-foto, juga karena untuk menghindari jumlah pengunjung yang membludak.

Memang sih De Djawatan Forest ini cukup luas untuk masing-masing punya spot fotonya sendiri, tapi kalau mau buat video lari-lari dari ujung ke ujung jadi keganggu ada orang orang lewat hahaha.

Jadi, better datang lebih pagi pas sepi!

Sedangkan gue kemarin datang pas jam 1 siang! Matahari udah terik bener itu. Cuman ternyata di beberapa spot teriknya nggak terlalu berasa, saking rimbunnya hutan di sana. Tapi kekurangannya ya hasil fotonya kurang berasa magis, masih perlu sentuhan edit-edit.

Wisata Delman dan ATV Mengelilingi Hutan Djawatan Banyuwangi

rumah pohon di jawatan

Nggak cuma foto-foto, di dalam Djawatan ternyata ada wahana naik delman maupun ATV.

Gue saranin untuk jalan-jalan naik andong / delman aja dulu, harganya pun cukup murah lho. Cuma Rp 50.000 untuk sekali putaran.

Dengan begitu kamu bisa melihat-lihat (survey) dulu tempat yang mau kunjungi. Pun mau langsung foto-foto on the spot pun boleh. Abang delmannya mempersilahkan kita untuk turun dan foto-foto, ditungguin sepuasnya.

Foto dengan delman apalagi dengan drone shoot dijamin akan cakeeeep banget. Magisnya sangat terasa.

Spot Foto Menarik di Hutan Trembesi Djawatan

Oke mari kita spill foto-foto di berbagai spot menarik kemarin.

pemandangan de djawatan forest

Saran gue ketika baru masuk dan melihat jajaran delman langsung bergegas ke arah kanan jalan aja. Tempat ada warung dan ATV parkir, dari sana relatif lebih sepi. Ada pohon besar juga yang bisa dijadikan background foto.

Setelahnya baru jalan lurus menuju spot sepi berikutnya

Sebenarnya dari sini pun banyak percabangan jalan yang bisa kita pilih. Mau yang jalan setapaknya lebar, sempit atau nggak ada setapaknya sekalipun bisa banget!

Kalau kamu ngerasa spot foto yang kamu incar sedang ada pengunjung lain, gue saranin jalan aja dulu ke tempat lain. Percaya deh banyak banget spot foto yang menarik asal kita bisa ngelihat anglenya.

Awal-awal gue agak nyesel untuk ‘maksa’in foto di satu titik yang di belakangnya tuh ada pengunjung lain, karena ternyata nengok ke kanan dikit aja udah ada spot lain yang gak kalah cantik.

Setelah puas foto di spot tersebut, biasanya pengunjung yang foto2 tadi juga udah berjalan ke spot berikutnya, jadi bisa kita pakai deh!

Di Hutan De Djawatan ini semua masih natural, nggak ada simbol love yang menjamur di mana-mana itu, satu-satunya spot yang ‘hits’ ya sebatang kayu yang tumbang. Eh tapi di dekat pintu masuk ada sih rumah pohon kayu, cuman Alhamdulillahnya bentuknya masih normal wkwkkw.

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.