Di perjalanan gue ke Bangkok, Thailand, kali ini gue sempat galau mau menginap di penginapan seperti apa. Rasa jompo sudah melanda, tapi inginnya hemat. Dulu, gue senang banget untuk selalu nginap di hostel, dengan alasan ingin bertemu sesama traveler. Tapi karena kali ini ke Bangkok untuk ikutan Wordcamp Asia, rasanya kok gaada kebutuhan untuk ketemu traveler di hostel ya?
Sebelum menentukan tempat penginapan saat bepergian memang sebaiknya kita tau dulu jenis wisata yang akan kita lakukan, apakah backpackeran, liburan bersama keluarga, bekerja, bisnis, atau mengadakan jastip. Hal ini untuk menghindari pemilihan penginapan yang kurang tepat, karena terdapat perbedaan jenis penginapan (hostel, hotel, airBnB, apartel, dll)
Namun akhirnya, gue mau mencoba lagi untuk kembali merasakan “vibe” solo traveler dulu, karena sekarang pun gue melakukan solo traveling. Akhirnya gue memutuskan untuk menginap di Hostel The Companion.
Lokasi Strategis di Dekat ICONSIAM Shopping Mall
Berhubung acara yang akan gue datangi berada di The True Icon Hall, ICONSIAM, maka gue harus mencari hostel yang dekat dengan shopping mall terbesar ini.
Hostel The Companion sendiri berlokasi di Jalan Charoen Rat, Khlong Ton Sai, Khlong San, Bangkok. Hanya berjarak 350 meter dari stasiun BTS Wongwian Yai (sekitar 4 menit jalan kaki). Selain dekat dengan stasiun BTS, hostel ini juga dekat dengan halte bus baik itu di sisi jalan Lat Yai (450 meter dari hostel) maupun dari sisi jakan Krung Thon Buri (350 meter).
Di sepanjang jalan dari arah BTS menuju hostel gue menemukan banyak minimarket, beberapa diantaranya ada seven eleven, lotus fresh market, dan Tops Daily. Sungguh nyaman bukan?
Hanya saja, lokasinya tetep ada minusnya, yaitu hostel ini tepat berada di samping tempat workshop kerajinan kulit jadi dikala hari kerja di siang hari kamu akan mendengarkan suara bising dari workshop sebelah. Tidak terlalu berisik sih, cuman tetap saja lumayan menganggu ketenangan tidur siang hahaha.
Kemudahan Check-in Mandiri 24 Jam
Tidak ada staff yang menginap di hostel, dan jam kerja Staff di Hostel The Companion mulai dari jam 09.00 – 18.00 saja. Sehingga tidak akan ada orang yang bisa membantu check-in atau check-out di luar jam kerja mereka. Namun tenang saja, kamu bisa melakukan check-in dan check-out mandiri.
Sebenarnya hal ini sudah pernah diinfokan via email H-1 tanggal check-in, tapi karena perkiraan gue akan tiba sebelum jam 20.00 dan sudah janjian juga akan ada staff yang menunggu, gue jadi tenang saja dan langsung datang tanpa bertanya lebih.
Nyatanya, gue baru tiba jam 9 malam lewat! Waduh, staffnya keburu pulang, gue belum sempat membaca instruksi check-in secara mandiri. Alamak ini sih potensi tidur ngemper di luar 🙁
Harusnya sih bisa dengan mudah mengecek email untuk baca instruksinya, tapi sialnya email yang gue pake adalah email Yahoo yang gak login di hp, dan gue lupa banget passwordnya. Duh ribetnya ya. Untungnya ada nomor telefon staff hotel di depan pintu masuk, jadi gue langsung telefon aja pake seluler, kena roaming kena roaming dah, gapapa daripada terdampar ya kan.
Staffnya dengan baik hati menjelaskan instruksi check-in mandiri, ternyata di samping pintu hostel terdapat safety box untuk menaruh kunci hostel dan kunci kamar. Gue diberitahu kode safety boxnya dan akhirnya menemukan kunci gue!
Dengan begitu gue bisa masuk hostel dan bisa masuk kamar dengan tenang. Alhamdulillah ya gajadi gembel di jalanan.
Area Bersama di Hostel The Companion
Seperti pada umumnya jenis penginapan hostel lainnya, di hostel ini pun memiliki area bersama yang bisa digunakan oleh para traveler. Di lantai 1, terdapat area dapur bersama dengan kulkas 2 pintu besar, perlengkapan masak dan peralatan makan yang lengkap, selain itu juga terdapat meja makan besar dan juga taman kering mini.
Di area lantai 2, terdapat area ruang tamu dengan bean bag besar dan juga rak lemari yang dipenuhi buku ddan boardgame yang bisa dimainkan bersama.
Di area lantai 3 terdapat area untuk santai dengan kursi panjang dan meja pendek. Area lantai 3 ini lah yang paling sering gue gunakan untuk kerja tipis-tipis dan juga menulis blog hahaha.
Nah di lantai 4, di sini tidak ada area santai-santai, tapi terdapat satu area wastafel yang panjaaaang dan luas, gue rasa sih wastafel ini bisa digunakan oleh 4 orang sekaligus ya saking panjangnya. Bahkan mungkin bisa digunakan juga untuk mencuci pakaian.
Terakhir, area rooftop, di sini terdapat meja dan kursi dari semen yang bisa kita guankan unuk bersantai sambil melihat kota Bangkok.
Interior Kamar Hostel Bunk Bed
Area Hostel The Companion ini adalah area tanpa sepatu/sendal outdoor. Benar-benar berasa lagi masuk bertamu ke rumah teman di Indonesia ya haha. Tapi tenang saja, untuk kamu yang terbiasa menggunakan alas kaki di dalam rumah, hostel ini menyediakan sendal untuk di dalam hostel berbahan kayu rotan yang nyaman digunakan.
Kamar gue terletak di lantai 4 di sisi kiri. Yup, dalam satu lantai terdapat 2 kamar yang berada di sisi kiri dan kanan. Dalam 1 kamar terdiri 8 kasur dengan tipe kasur tingkat. Untungnya gue dapat kasur di bawah sehingga memudahkan gue untuk mondar-mandir kalau mau ngambil barang.
Di sini tidak disediakan loker untuk para tamunya, tapi terdapat area luas di antara masing-masing kasur tingkat untuk kita meletakkan barang bawaan.
Masing-masing kasur dilengkapi dengan gorden berwarna gelap untuk menjaga privasi. Di dalam area kasur terdapat lampu LED dan juga lemari loker kecil untuk menyimpang barang berharga berukuran sekitar 80 x 60 cm. Selain itu juga terdapat socket listrik dan sedikit meja kecil yang cukup untuk menaruh hp, kacamata, jam tangan dan benda kecil lainnya.
Harga Penginapan Hostel The Companion
Hostel The Companion memiliki dua jenis kamar yang berbeda, pertama adalah private room dengan private bathroom yang bisa diisi hingga 4 orang. Sedangkan yang kedua adalah kamar campur dengan bunk bed dan kamar mandi bersama.
Gue membeli kamar ini via web booking.com dengan harga 375 Baht/malam/orang.
So far pengalaman gue menginap di sini menyenangkan, gue juga merekomendasikan tempat ini untuk para traveler on budget yang ingin berwisata ke area sekitar ICONSIAM. Kalau ditawarin untuk menginap di sini lagipun gue mau, tapi mungkin akan lebih memprioritaskan mencoba hostel/penginapan lainnya hehehe.