Kronologi Ompongnya Gigi Ku | Pengalaman Cabut Gigi Geraham

cabut gigi geraham

Berawal dari drama gigi bolong di tahun 2017, akhirnya drama cabut gigi geraham berlubang ini bisa usai di Juli 2019. Sebuah perjalanan panjang yang tak patut ditiru.

Dua tahun lalu gue mengalami nyeri pada gigi yang berkelanjutan hingga akhirnya memutuskan ke dokter gigi. Itu pun setelah melewati malam penuh siksaan dari gigi geraham.

Perlu melewati malam tak bisa tidur dan berkumur dengan air garam sambil menitikkan air mata dulu baru tergugah ke Rumah Sakit.

Sekali lagi, jangan ditiru!

Dengan melihat artikel gue kali ini, gue rasa tindakan kalian sudah tepat. Semoga belum terlambat.

Perawatan Saluran Akar di RS Moewardi Solo

Seperti yang udah gue ceritain di artikel sebelumnya, gigi gue membutuhkan perawatan saluran akar yang membutuhkan biaya yang lumayan. Setelah beberapa minggu rajin perawatan ke dokter, di tengah perjaanan gue berhenti untuk melanjutkan karena kehabisan biaya.

Klasik banget tapi ya namanya juga realita.

Tersisa tambalan sementara yang sudah mulai copot dengan sendiri nya.

Selang beberapa bulan kemudian di akhir 2017, gue mulai merasakan sedikit nyeri di sekitaran gigi belakang. Sepertinya banyak sisa makanan yang nyangkut di lubang gigi.

Eh ada aja insiden yg bikin shock, tiba-tiba 1/4 gigi gue potol! wkwk. Copot sebagian gitu mahkota nya. Kaget luar biasa tapi masih kalem.

Nggak lama rasa nyeri hilang dan gue pun lupa dengan gigi geraham berlubang gue ini.

Lalu scalling lah di Klinik Dentasure pada pertengahan 2018 lalu. Sekalian konsultasi masalah gigi geraham belakang yang berlubang ini. Dokternya bilang ini masih ada kemungkinan untuk perawatan akar lalu pasang crown atau dicabut. Terserah gue.

Berhubung biaya scalling nya aja bikin kaget menangis, gue mengurungi niat untuk melanjutkan penanganan gigi geraham di klinik Dentassure.

Beberapa waktu kemudian, gigi gue rapuh lagi! Haduh semakin khawatir. Takut ga bisa ditambal dan biaya semakin membengkak seperti gusi ku yg mulai bengkak.

Gue memutuskan untuk kembali periksa ke dokter. Berhubung tidak mau mengeluarkan duit yang takutnya berhenti di tengah jalan, gue memutuskan menggunakan BPJS di awal 2019.

Pemeriksaan Gigi Geraham Menggunakan BPJS

Hal pertama yang gue lakukan adalah mengganti klinik faskes 1 menjadi di klinik terdekat dari kantor. Terpilih lah Klinik Pertamedika di Patra Jasa.

Dokternya ramah dan baik, pengertian pula. Di sini gigi gue yang oglek-oglek dicabut sebagian. Dokter bilang gigi sudah abses dan harus dicabut. Jadi dibuatkan lah surat rekomendasi untuk periksa lebih lanjut di RS Gigi dan Mulut Ladokgi Benhil dengan Drg. Spesialis Bedah Mulut.

Kenapa di Ladokgi Benhil? Karena paling dekat sama kosan sih, gitu aja HAHAHA.

Operasi Cabut Gigi Geraham di RS Ladokgi Benhil

Jujur aja gue gatau berapa biaya operasi cabut gigi geraham di Ladokgi soalnya pakai BPJS. Pelayanan pas gue di sana sih menyenangkan hanya saja MOHON MAAP LAMA BGT NGANTRI DAPAT JADWAL OPERASINYA.

Sampai saat ini pun gue penasaran apasih yang bikin lama.

Butuh waktu 3 bulan untuk menunggu, gue dijadwalkan melakukan operasi di tanggal 6 Mei 2019. Iya, awal bulan ramadhan banget.

Dokternya berpesan untuk meminum obat 3x sehari H-1 Operasi, Sarapan pagi saat H operasi dan minta dikabari secepatnya jika menstruasi. Operasi tidak bisa dilakukan kalau sedang menstruasi.

Baik. Sekitar tanggal 4 Mei, ternyata gue haid dooooong. Langsung aja gue telp. Ladokgi untuk reschedule jadwal, sayangnya jadwalnya sudah padat dan baru bisa dijadwalkan kembali tanggal 8 Juli.

Astagfirullah.

Harus kembali menanti dua bulan kemudian. Gue udah mulai khawatir sama gigi gue, karena kalau gue search dan tanya-tanya dokter gigi via halodoc, gigi geraham gue ini harus segera dicabut. Takut ada komplikasi dan infeksi yang fatalnya bisa menyebabkan kematian (pada kasus yg jarang).

Gue berusaha untuk ganti rumah sakit aja lah, bergegas deh ke Klinik Pertamedika berharap bisa membuatkan surat rekomendasi ulang untuk Drg. Sp. BM di RS lain.

Sayangnya, tidak sesuai harapan. Sang Drg yg baik hati itu tidak mau memberikan rekomendasi dengan alasan semua sama saja ngantri.

“Apa ini karena saya pakai BPJS”

“Semua memang ngantri, karena jadwal operasi kan tidak selalu ada tiap hari” jawab dokternya yg dengan bersamaan juga perawatnya menjawab “Iya, karena BPJS”

Setelah lihat-lihatan antara Drg dan perawat. Gue mengangguk diam dan perlahan mundur teratur. Oke lah.

Sempat mencari-cari alternatif klinik gigi untuk mencabut gigi geraham belakang ku ini. Gatel banget. Soalnya udah ngebet pengen fokus ke hal lain.

Singkat cerita, gue gagal lagi untuk operasi di tgl 08 Juli 2019 karena harus pergi dinas. Lalu gue menimbang ulang untuk operasi cabut gigi dengan biaya sendiri, berapa pun itu.

Cabut Gigi Geraham karena Lubang di Klinik MHDC Jamsostek

Akhirnya ku mengakhiri drama di klinik MHDC. Klinik yang gue temuin melalui instagram.

Sempet deg-deg an sama harga nya, karena ini klinik oke juga ya lokasi nya di Gedung Jamsostek hahaha. Untuk reservasi gue menghubungi langsung via whatsapp ke CS nya. Dikasih lah full pricelist nya.

Untuk cabut gigi permanen range nya Rp 450.000 – 1.000.000
Cabut Geraham bungsu Rp 3.000.000 – Rp. 4.000.000

Kasus gue ini adalah cabut gigi permanen yg 450rb-1jt. Jadi gue beranikan lah untuk datang ke klinik. Dijadwalkan untuk bertemu Drg Ninung Sp.BM tgl 10 Juli 2019.

Tanpa ba-bi-bu Drg Ninung melakukan tindakan cabut gigi geraham berlubang ku ini. Proses tindakan ini kurang lebih hanya 15-20 menit saja.

Cabut gigi geraham gue ini termasuk kategori cabut gigi tanpa komplikasi tipe 3. Biaya cabut gigi geraham di Klinik MHDC Rp 725.000 (termasuk administrasi 25rb)

harga cabut gigi geraham bolong

Wuaah selepas dari sana rasanya lega sekali, selain gigi ini berhasil ditangani, biaya nya pun tak semengerikan yang ku kira.

Gue jadi penasaran sama yg di Ladokgi itu berapa ya biaya dan apa saja prosedur nya untuk pencabutan gigi hingga memakan waktu begitu lama.

Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Pasca Operasi Cabut Gigi

Setelah cabut gigi geraham berlubang, gue diberi instruksi pasca cabut gigi. Isinya merupakan list hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ini dia list nya:

  • Gigit kapas kuat-kuat selama 30 menit
  • Kompres pipi pada area yang dioperasi selama 10-20 menit secara intermiten
  • Jangan meludah, berkumur selama +- 24 jam setelah operasi/pencabutan
  • Jangan merokok, mengkonsumsi makanna/minuman panas, pedas atau beralkohol
  • Jangan mengorek/mengisap area opeasi
  • Setelah tidak ada pendarahan, kumurlah dengan obat kumur/air garam untuk mempercepat penyembuhan luka. Lakukan secara teratur 2-3x sehari

Begitulah kurang lebih drama pengalaman cabut gigi geraham bolong gue yang berlangsung 2 tahun. Kini saatnya merawat gigi dengan lebih baik. Sepertinya gue ingin memasang behel untuk merapihkan bentuk gigi agar tidak sering terjadi bolong dan karang gigi.

Ada yang mau share pengalaman tentang pemasangan behel?

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

4 Comments

  1. Aduuuh ikut ngilu baca ceritanya~ jadi pelajaran juga buat saya untuk nggak menyepelekan apabila sudah ada tanda-tanda sakit pada gigi yaaa. Secara kalau gigi sudah sakit, semua bisa jadi rumit, plus kantong pun bisa tercekik :/ hihi.

    By the way doa dari saya semoga giginya nggak kambuh lagi dan sehat terus sampai tua nanti 😀

  2. Hahahha. Asli 100% kejadian mirip sama saya. Dan RS rujukan dari puskesmasnya pun sama. Ladokgi. Hahahah. Dan sakitnya sama. Sakit menahun yg dibiarkan. Hahahaha. Dan ini saya lg di RS Lakdokgi

  3. kak setelah cabut gigi graham, sekarang kalau makan rasanya gimana yah ?

    1. sekarang biasa aja sih, bahkan nggak ngerasa kayak giginya udah nggak ada hahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.