Siapa sih yang nyangka AirAsia akan punya rute penerbangan ke Asia Tengah?? Gue nggak. Bahkan gue pun nggak nyangka gue akan terbang dengan maskapai LCC selama 8 jam! Eits ternyata ada yang beda, pesawatnya aja pakai Boeing.
Oke sini kita review dulu.
Rute Baru Kuala Lumpur – Kazakhstan
Yup, terbang ke Asia tengah kini bukan sekedar mimpi lagi. Nggak lagi harus merogoh kocek yang besar, sekarang cuma under 10 juta udah bisa ke Almaty, Kazakhstan. Udah tau belom, Kazakhstan adalah negara yang sea-less border. Alias nggak berbatasan dengan laut manapun, alias lagi dikelilingi negara lain dan bisa dengan mudah cross border!
Mengingatkan gue sama Negara Cambodia ya.
Harga Tiket Airasia KUL – ALA
Gue termasuk beruntung, gue dapat harga tiket PP cuma Rp 3,5 juta aja!
Tau nggak, ada yang jauuuuuh lebih beruntung, banyak yang dapat tiket semurah RM 88 aja alias sekitar 300 ribu rupiah! Gile, udah ngalahin tiket one way ke Singapura ya. Kalau dibandingin sama domestik, jangan deh. Kemahalan hahaha.
Ohiya, harga tiket gue itu dari KLIA ya, jadi masih harus beli tiket PP CGK – KULnya lagi. Masih terjangkau lah ini, sekitaran 1,5 juta PP juga bisa dapet.
Nah kalau sekarang ini gue cek harga normalnya tuh di sekitaran 6- 8 juta rupiah PP, masih cuan banget ini sih menurut gue. Bayangin aja, cuma 3 – 4 juta udah nyampe Asia Tengah? Kalau mau sekalian trip jalur sutera atau bahkan ke Eropa, bisa banget! Harga tiket lanjutannya juga jauh lebih murah dari sana.
Proses Check-in
Berhubung penerbangan ini dimulainya dari Kuala Lumpur, jadi proses check-in pun dilakukan di KLIA 2. Tentu saja setelah melewati malam yang panjang ngemper di Bandara Kuala Lumpur.
Check-in di KLIA 2 menggunakan maskapai AirAsia sih nggak perlu khawatir ya, prosesnya lancar, counter check-in buanyaaaaaaak, udah gitu bisa contactless juga. Hampir nggak pernah ngantri deh kalau via KLIA 2.
Kali ini pun gue melakukan web check-in biar lebih gampang, karena gue udah pilih pre-booked seat dan meal, jadi bisa milih kursi juga. Kalau lupa web check-in, bisa check-in pakai kiosk yang tersebar di KLIA 2, urusan bagasi juga tinggal drop aja di counter dengan cara scan barcode tiket. Emang canggih KLIA 2.
Pro Tips!
Better pilih pre-booked seat dan meal. Sangat disayangkan kalau penerbangan KUL – ALA melewati window seat, soalnya view gunung saljunya cakep banget. Perjalanan 8 jam di udara, udah pasti laper, jadi sekalian beli pre-book aja lebih cuan.
Delay? Apa Itu?
Hahaha nggak mau takabur tapi memang secara pengalaman dan histori, pesawat AirAsia dengan rute ini Alhamdulillah selalu on time. Sewaktu gue flight (akhir April 2024) gue liat actual departurenya masih di sekitar jam 1 siang waktu setempat.
Selagi nulis review AirAsia ini pun gue coba cek lagi di flightradar, hasilnya dalam 5 hari terakhir jam penerbangan aktualnya masih di kisaran jam 1 siang. Waktu ini menunjukkan pesawat lepas landasnya loh ya, kalau boardingnya sih sudah pasti beberapa saat sebelumnya.
Ngelihat jadwal seperti ini nih rasanya lebih lega ya, tau kalau penerbangannya less likely akan delay. Apalagi dilihat dari jam landednya, hampir semua lebih cepat dari jam yang dijadwalkan.
Masih ada waktu untuk nuker uang, beli simcard sampai cari cara menuju pusat kota dari Bandara Almaty sebelum benar-benar gelap. Untuk negara yang baru pertama kali gue pijak, hal ini tuh penting banget!
Tipe Pesawat dan Pilihan Kelas
Pesawat AirAsia dengan rute KUL – ALA menggunakan tipe D7, yaitu medium dan long-haul operation dari AirAsia. Selain ke Asia, rute lain tipe penerbangan D7 adalah ke Australia, dan US.
Dengan pesawat Airbus A330-300 (twin jet) atau biasa disebut A333 dan kode penerbangan KUL – ALA D70600, jadwal penerbangannya tersedia setiap hari selasa, kamis, sabtu, minggu pada pukul 13.00 siang dan tiba 17.40 sore waktu setempat. sedangkan penerbangan sebaliknya ALA – KUL dengan nomor penerbangan D70601, memiliki jadwal terbang pada pukul 19.00 malam dan tiba di Kuala Lumpur pukul 05.00 pagi.
Dengar dengar pesawat AirAsia yang membawa penumpang dari KUL ke Almaty ini bekas pesawat dari Singapore Airlines. Kalau dilihat dari interiornya sih memang mirip dengan pesawat SQ jadul yaaa.
Formasi kursi yang digunakan adalah 2-4-2. Gue suka banget!!
Cocok banget untuk gue yang pergi bareng partner ye kan, jadi kita bisa sebelahan tanpa ada orang lain di dekat kita. Gue bisa pilih window seat, dia bisa pilih aisle. Mau ke toilet? Gampang, tinggal permisi sama 1 orang doang, kenal pula hahaha.
Penerbangan ini memiliki dua tipe kelas, yaitu ekonomi dan flat-bed (mirip seperti bisnis, tapi versi lebih murah, cenah)
Pre-Booked Meal & In-flight Service Meal
Mengetahui penerbangan ini selama 8 jam dan AirAsia merupakan LCC yang tidak menyediakan makanan gratis ke penumpang, otomatis gue pesan pre-book meal lah. Lebih tepatnya gue pesan tambahan ini ketika beli tiket pesawat. Ternyata beli combo ketika pesan tiketnya tuh bisa lebih murah lho!
Udah sepaket sama bagasi dan pilihan kursi juga. Mantep bener, kan?
Sejujurnya pas awal tuh gue agak galau, apakah perlu pesan 1 meal lagi, secara ini penerbangan ngelewatin jam makan siang dan mendekati jam makan malam. Takut bosen juga di pesawat yang jadinya malah bikin laper.
Tapi akhirnya memilih untuk nggak pesan.
Gue brunch dulu sebelum flight, terus beli minuman sendiri, dan bawa bekel onigiri sama risol juga. Takut banget kelaperan haha.
Ternyata nih ya setelah dijalanin, pas berangkat dari KUL-ALA menurut gue beli 2 meal tuh masih pilihan yang oke banget, worth it, karena emang akan lapar. Sedangkan penerbangan pulang ALA – KUL, 1 meal aja udah cukup banget. Secara itu penerbangan malam, yang manaaa akan ngantuk dan full tidur.
Serunya di flight ini tuh menunya beragam, gue dan Kak Dape sengaja coba menu yang berbeda biar tau aja rasanya. Nyatanya enak enaaak semuaaa. Cuman rada sedih aja kok nggak ada nasi padang Uda Ratman hahaha.
Selain nasi-nasian ini juga ada sandwich, cup noodles, berbagai pilihan minum, dan snack ringan.
Toilet di Udara (Pesawat)
Berhubung gue duduk di barisan agak depan untuk kursi ekonomi, gue sempat masuk ke kamar mandi yang posisinya ada di depan kursi kami. Interiornya bagus dan cantik, ada bunga hias pula, sayangnya nggak kefoto karena nggak bawa hp. Ternyata itu toilet untuk bisnis a.k.a flat-bed class!
Jiahaha.
Gue tau karena pas kedua kalinya mau ke sana malah dibilangin sama pramugari kalau toiletnya tuh di belakang!
Nah di sini baru deh toilet untuk kaum ekonomi haha, tapi menurut gue tetap bagus dan proper sih. Ukurannya agak sempit dikiiiit, interior juga biasa aja, namuuun tetap bersih, jadi no complain at all.
Total tersedia 4 toilet untuk kelas ekonomi dan 2 kamar mandi untuk kelas flat-bed.
Review AirAsia ke Asia Tengah
So far, aku sih suka pake banget ya terbang bersama AirAsia ke Asia Tengah. Pun pakai harga normal, gue rasa penerbangan ini masih terbilang worth it. Setelah selesai trip di Kazakhstan aja gue udah pingin balik lagi ke sini, dan pilihan maskapainya tetep mau pakai AirAsia sih.
Ohiya tips nih, kalau udah mau sampai (sekitar 1 jam sebelum landing) siap siap pantau terus bagian jendela, kamu akan melihat pemandangan gunung gunung salju dari ketinggian yang asli cantiiiikkk banget. MasyaAllah.
Mungkin ini pertama kalinya gue melihat pegunungan es dari jendela pesawat di siang hari secara jelas, setelah sebelumnya gagal lihat pas melewati Himalaya saat perjalanan ke Nepal.
Akhir kata, gue cuma mau bilang terima kasih sudah menghadirkan rute penerbangan ini, apalagi dengan harga promonya hehe. Baiklah, ditunggu artikel selanjutnya bahas destinasi wisata di Kazakhstan ya!