Salah satu hal terpenting ketika liburan ke Thailand adalah pemilihan lokasi hotel. Entah tujuannya wisata maupun melakukan jasa titip, Pratunam sudah menjadi area yang paling populer untuk penginapan. Kali ini gue mau review hotel spittze yang berada di Pratunam.
Dari semenjak gue ngebolang ke Thailand dalam rangka keliling Asean pun area ini sudah sangat terkenal. Walau tetep sih area utamanya di Khaosand Road yang merupakan backpacker area, tapi di sana terlalu ramai dengan “night life“nya.
Jika kamu ingin belanja atau bahkan melakukan jastip Bangkok, maka hotel ini menjadi salah satu hotel yang sangat gue rekomendasikan.
Lokasi Hotel Spittze Pratunam
Lokasi tepatnya berada di Jalan Phetchaburi No. 26, Phayathai, Ratchathewi, Bangkok 10400. Hotel Spittze Pratunam juga dekat dengan stasiun BTS Phaya Thai, BTS Ratchathewi dan stasiun Airport Rail Link Ratchaprarop yang merupakan moda transportasi menuju Bandara Suvarnabhumi (BKK).
Dengan begitu, menuju hotel ini dari Bandara Suvarnabhumi sangatlah mudah, kamu hanya perlu naik airport rail link dari bandara seharga 40 THB menuju Stassiun Rathaprarop lalu lanjut naik Tuk Tuk atau Grab car seharga 100 THB menuju hotel. Bisa sih jalan kaki, tapi dengan barang bawaan dan koper, rasanya kurang praktis ya?
Jika kamu landing di Bandara Don Mueang, maka kamu perlu naik bus A3 dari bandara dan turun di depan Indra Square Pratunam seharga 30 THB. Lalu dilanjut jalan kaki menuju hotel kurang lebih 9 menit atau sekitar 750m. Tentu saja bisa diganti dengan Tuk Tuk dan Grab ya, tapi saran gue, naik Tuk Tuk / Grabnya dari sisi Indra Square, sehingga jaraknya lebih dekat dan biayanya lebih murah.
Harga Kamar di Hotel Spittze
Jika dilihat dari website Hotel Spittze Pratunam, range harga kamar per malamnya ada di kisaran 1015 – 1350 THB atau sekitar 450rb – 600rb rupiah per malamnya, sudah termasuk sarapan.
Kemarin gue pesan melalui aplikasi Traveloka dengan harga Rp 512.308/malam/kamar. Harga normal ya, untung aja gue menginap di sana nggak pas peak season liburan, karena gue baru pesan kamar hotel H-2 hahaha. Kebiasaan keputusan mendadak pas liburan di Turki kemarin masih ada hahaha.
Kesan Menginap di Spittze Hotel
Ketika gue sampai di lobby Hotel Spittze, kelihatannya hanya ada tempat area pijat dan lobby tanpa orang. Ternyata tempat check-innya berada di sisi lainnya yang gabung dengan lobby utama Hotel Cubic Pratunam. Oalah ternyata mereka sohiban toh.
Fakta menariknya adalah tadinya gue mau menginap di Cubic karena memang lokasinya strategis, tapi nggak jadi karena kelihatannya Spittze lebih bagus. Eh ternyata semudah itu mondar mandir ke pusat belanja pratunam melalui pintu masuk Hotel Cubic tanpa perlu menginap di Hotel Cubic wkwkwk.
Proses check-in di sini juga lancar dan mudah, tapi berbeda dengan hotel sebelumnya, di sini gue tidak hanya menunjukkan paspor tapi juga perlu menunjukkan bukti booking dari Traveloka. Setelah itu gue diberikan kunci kamar dan kode wifi, lalu diberitahukan informasi jam sarapan dan akses menuju lift, yang ternyata letak liftnya berada di sisi lobby Hotel Spittze wkkw.
Bolak balik ya shay jadinya.
Fasilitas Umum di Hotel Spittze
Salah satu yang bikin gue ngerasa Hotel Spittze cocok banget untuk para penyedia jastip bangkok selain dari lokasinya adalah karena hotel ini menyediakan lift! Nggak mau kan abis borong banyak barang eh masih harus bawa naik turun tangga? Duh capek deh.
Hal lain yang gue sadari juga adalah di sini ada massage thailand yang buka dari jam 1 siang hingga 1.30 pagi. Pas banget buat yang udah borong belanja di pasar malam pratunam sampai jompo. Lokasi tempat pijatnya ada di lobby Hotel Pratunam (area kursi terbuka) dan ada juga area kasur yang lebih tertutup di lorong antara kedua lobby hotel.
Di area lobby Hotel Cubic, ada penyedia jasa tour, carter taksi, dan airport shuttle yang selalu sedia hampir 24 jam. Soalnya abangnya stand by aja terus gitu di sana haha.
Di depan hotel juga banyak tersedia tuk tuk dan taksi, jadi aman sih kalau mau kemana-mana bisa langsung cegat kedua moda transportasi Bangkok ini.
Fasilitas di Dalam Kamar
Kesan pertama ketika gue masuk ke kamar adalah.. wah luas ya, enak banget nih buat bongkar muatan (baca: koper). Dari sini kelihatan ya dipan kasurnya itu adalah dua dipan twin yang dijadikan satu, tapi tenang saja, kasurnya berupa 1 king size bed kok. Jadi nyaman banget tidur di tengah tanpa khawatir “nyelip” di antara dua kasur.
Serunya lagi, kamarnya juga udh ada balkon kecil. Di area balkon ini juga ada keran, bisa banget untuk wudhu ataupun untuk cuci baju, tinggal kurang ember aja ini mah haha. Dilengkapi dengan railing agar tidak tiba tiba kepleset ke bawah ya kaaan. Seandainya ada hanger untuk gantung baju di balkon, wah akan sempurna sekali menjadi tempat jemur.
Area kamar mandi juga ukurannya lumayan menurut gue, kloset dan showernya pun terpisah oleh sekat kaca. Cermin yang ada di kamar mandi juga lumayan gede, jadi bisa puas ngaca. Sayangnya cermin di kamar mandi gue ada noda hitam kotornya pas banget di tengah, jadi agak gengges ya.
Di dalam kamar mandi sudah tersedia toiletris seperti sabun, shampoo, cotton bud dan shower cap. Cuman masalahnya, sama nih kayak di kamar hotel di Turki, nggak ada sikat gigi! Jadi pastikan untuk bawa sendiri ya.
Disediakan hairdryer juga yang diletakkan di meja kamar. Selain itu di area meja terdapat beberapa fasilitas seperti air minum, water jug, safety box dan kulkas mini bar.
Sarapan di Hotel Spittze
Sarapan berlangsung dari jam 06.00 – 10.30, wah mantap ya lumayan panjang waktu sarapannya. Lokasi sarapan juga gabung nih dengan lobby Hotel Cubic dan pastinya gabung dengan tamu dari Hotel Cubic. Benar-benar sebuah definisi kamu tidak akan tau tamu yang berada di sini menginap di hotel apa wkwk.
Pilihan menunya standar bintang 3 lah, ada nasi dan 2 lauk utama dan 1 sayur, makanan yang nggak begitu berat seperti bubur dan soup. Lalu ada salad sayur dan buah, sereal, roti tawar, dan pilihan minuman air putih atau orange juice.
boleh nanya gak kak? untuk proses check innya diarahin gak ya nanti? makasihh
diarahin kak