Pengalaman Naik Sleeper Bus Pandawa 87 Banyuwangi – Jakarta

sleeper bus pandawa 87

Ini adalah pengalaman kedua gue naik sleeper bus di Indonesia, tentunya gue sangat excited untuk ngerasain naik bus Pandawa 87 dengan rute terpanjang yaitu Banyuwangi – Jakarta. Sebelumnya, gue mencoba sleeper bus dari Sinar Jaya dengan rute Yogyakarta – Jakarta.

Awalnya nggak kepikiran untuk naik sleeper bus, tapi kala itu harga tiket pesawat lagi mahal-mahalnya, maklum musim liburan long weekend. Sedangkan tiket kereta nggak ada yang direct ke Karawang / Jakarta, harus transit di Jogja ataupun Surabaya, itu pun waktunya nggak terlalu enak. Harganya mahal pula.

Jadi gue rasa naik sleeper bus Pandawa 87 ini merupakan sebuah opsi yang paling tepat.

Harga dan Cara Beli Tiket

Awalnya gue agak kesulitan untuk beli tiket sleeper bus ini, soalnya nggak ada pilihannya di OTA, di sana cuma ada bus dengan kursi duduk biasa. Gak mau menyerah, gue coba cari-cari info di internet, hingga gue menemukan website official Pandawa 87.

Dari sana gue mendapat kontak nomor agen yang berada di Banyuwangi.

Nomor Whatsapp agen Pandawa 87 Banyuwangi: 085235118787
Jam kerja: 08.00 – 17.00

Pelayanannya fast respon, ramah dan informatif. Gue pun beberapa kali ngechat di luar jam kerja, tapi responnya pun masih tergolong cepat.

Pembelian bisa langsung dilakukan melalui whatsaap agen, perlu diingat, pemesanan baru bisa dilakukan h-30 hari. Saking takut keabisan, gue udh mau pesen dari jauh-jauh hari, eh ternyata malah belum bisa hahaha.

Harganya Rp 580.000/orang untuk rute Banyuwangi – Karawang (harga ke Jakarta pun sama).

Lokasi Naik Bus Pandawa 87 Banyuwangi

Secara defaultnya, titik keberangkatan sleeper bus Pandawa berada di Terminal Brawijaya Banyuwangi. Namun berhubung gue berada di area Ketapang, dan bus akan menggunakan jalur utara, rasanya sayang banget ya harus balik lagi ke selatan (lokasi Terminal Brawijaya). Jadi gue coba tanya apa ada titik keberangkatan lain.

Eh ternyata ada dan bisa. Untuk yang berada di area Ketapang, bisa berangkat dari depan Pelabuhan Ketapang. Wah mantap ini, jadi nggak perlu bolak balik.

Begitu juga dengan titik pemberhentian, ternyata bisa beragam juga. Gue sendiri memilih untuk turun di exit tol Karawang Barat. Secara sistem, untuk turun di Karawang itu hanya ada di Terminal Klari (Karawang Timur), tapi ternyata bisa kok turun di Karawang Barat hehe.

Selama perjalanan pun gue perhatiin ada beberapa spot keberangkatan dan pemberhentian penumpang, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya.

Perlu diperhatiin juga nih, bus Pandawa ini nggak akan nungguin dan nyariin kita sebagai penumpang, jadi pastikan udah standby di lokasi yang sudah ditentukan. Gue hampir aja ditinggal kalau saja abang keneknya nggak ngeliat gue lari sambil dadah-dadah hahaha. Perkara nunggu agak geser dikit dari lokasi, karena nyari tempat adem 🙁

First Impression Melihat Interior Bus

Pas baru melangkahkan kaki ke dalam bus, Bapak supir langsung mengintruksikan untuk melepas alas kaki lalu mengambil kantong kresek yang sudah disediakan untuk menaruh alas kaki.

Ooh ternyata di dalam bus harus nyeker.

Dari area supir dan kenek menuju area penumpang dibatasi oleh gorden magnetic berbahan plastik, mirip dengan gorden untuk menghalau nyamuk ituloh.

Mirip dengan sleeper bus di Indonesia pada umumnya, format kursinya pun 1-1 dengan tipe atas bawah, ala ala bunk bed gitu lah ya. Kali ini gue memilih untuk duduk di atas dengan nomor kursi 3C.

Ohiya gue agak bingung awalnya melihat nomor kursi, soalnya ada dua penomoran, satu yang berada di bawah lampu dinding, satunya lagi sticker kecil berwarna kuning yang berada di list pod sleeper.

Jujur pas menuliskan ini gue lupa penomoran yang mana yang benar kalau tidak lihat invoice tiket😂

Selesai melihat lihat lorong dan menemukan kursi yang gue tempati, sekarang lanjut melihat fasilitas apa saja yang ada di dalam “box” sleeper gue ini.

Fasilitas Area Kursi

fasilitas bus stop kontak dan lampu baca

Hal pertama yang gue sadari setelah berada di kursi gue adalah berbagai elektronik di sisi kiri dekat jendela. Masing-masing kursi disediakan lampu baca, tombol reclining seat (untuk mode tidur dan duduk), dan colokan USB yang bisa disambung khusus ke HP.

Sayangnya nggak ada colokan AC yang bisa disambung ke laptop ya, padahal enak banget nih kalau saja bisa sambil kerja di jalan. Secara perjalanan Banyuwangi ke Jakarta ini memakan waktu hingga 18 jam!

Di sisi kiri dekat kursi ada air purifier, seru juga ya jadi terasa lebih bersih udaranya.

Selain itu di setiap kursi juga sudah dikasih satu goodie bag yang berisi snacks, oke juga sih isinya ada popmie, dua jenis roti, beng beng dan kacang sukro oven. Lumayan banget buat menghilangkan rasa lapar selama perjalanan.

Hiburan Selama Perjalanan 18 Jam

Bayangin deh, perjalanan dari jam 8 pagi sampai jam 2 malam akan ngapain aja di salam bus yang nggak bisa nyalain laptop? Ngedit nggak bisa, kerja nggak bisa, tidur juga belum waktunya. Bisa mati gaya nggak sih?

Memang sih bisa ngelihat pemandangan sepanjang perjalanan, cuman ternyata yang cantiknya pas di area Jawa Timur aja hahaha, selepas itu ya pepohonan di samping tol aja gitu.

Untungnya hal ini sudah dipikirkan oleh Bus Pandawa 87, mungkin sudah nyadar juga sih dari pertama masuk ke area kursi. Pas di hadapan, terdapat tv kecil yang menyediakan berbagai pilihan hiburan seperti musik dan film.

Cuman lucunya, pilihan film yang ada ini sepertinga ilegal, soalnya filenya dari Google drive wkwk ngakak pisan. Gue sih sebagai penumpang ya hepi hepi saja soalnya jadi nggak bosen. Ohiya di sini nggak disediakan headset ya, otomatis suaranya keluar dari belakang TV.

Walau begitu, ternyata nggak kedengeran dari luar. Gue pun nggak bisa mendengar suara dari layar TV penumpang lain

Fasilitas Makan di Rest Area

rest area tempat makan pandawa 87

Rasanya hampir tidak mungkin ya bus perjalanan jauh tidak menyediakan makan, bus non sleeper lainnya di rute Jawa sudah hampir selalu menyediakan makan 1x. Nah karena jaraknya ini yang sangaaaaat jauh, gue pikir akan mendapatkan jatah makan 2x, nyatanya tidak guys.

Jatah makan hanya disedikan 1x di RM Titin Caruban, saat itu kami tiba sekitar jam 2 siang, masuknya sih masih jam makan siang ya.

Terus gimana dong jatah makan malamnya?

Sayang sekali tidak ada, jadi penumpang perlu menyiapkan sendiri ya, bisa dibeli di rest area pertama. Nah untuk jam makan malam ini, bus Pandawa juga akan berhenti di Wleri namun hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 menitan.

Istirahat kedua ini, para penumpang tidak dibangunkan atau diinfokan, berbeda dengan yang pertama. Jadi memang sepertinya tidak diagendakan untuk turun ya.

Setelah pemberhentian kedua ini, gue gunakan waktunya untuk tidur sampai akhirnya tiba di Karawang Barat. Begitulah pengalaman pertama gue naik Bus Pandawa 87. Gimana, tertarik?

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

1 Comment

  1. Wah, ceritanya sangat Informatif, jd pengen nyoba bus sleeper

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.