Berburu Takjil di Pasar Benhil Selama Bulan Puasa

takjil pasar benhil

Selamat datang bulan penuh berkah, bulan suci ramadhan. Banyak hal yg kental banget denga bulan puasa, salah satunya adalah rutinitas berburu takjil di sore hari.

Rutinitas mencari takjil ini bisa juga menjadi ajang ngabuburit ya. Lumayan menyenangkan untuk jalan-jalan di sore hari sambil liat berbagai makanan dan mba-mas penjualnya #eh

Sepertinya takjil di setiap daerah bisa berbeda-beda, kalau gue sih selalu suka dengan bubur sumsum dan candil atau bisa juga disebut kolak. Tapi, perlu diingat nih kolak yang gue maksud itu ya hanya candilnya saja, bukan kolak ubi apalagi ditambah pisang.

Pusat jajanan takjil juga sering banget digandrungi oleh orang-orang baik yang menjalankan ibadah puasa maupun yang nganterin pdkt-an nya yg lagi puasa aja. Nah kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue berburu takjil di Pasar Benhil. Konon katanya benhil sudah sangat terkenal dengan pasar kaget di bulan puasa sejak dulu.

Setiap sore menjelang buka puasa, tepat di depan pasar benhil mendadak ada tenda-tenda dengan jejeran meja kayu. Disanalah para penjual takjil mencoba melariskan dagangannya.

Tempatnya dibilang cukup lah, kecil nggak, gede juga nggak. Nah dari gue keliling kemarin, gue bisa melihat ada banyak persamaan makanan yang dijual antara pedagang satu dan lainnya

Pilihan Makanan Takjil untuk Berbuka di Pasar Benhil

Pastinya selalu ada jejeran aneka gorengan dan jajanan pasar. Seinget gue bahkan gue menemukan 4 penjual yang menjual gorengan dan jajanan pasar. Lalu ada kolak, candil, bubur sumsum, bubur kacang ijo dan hitam, aneka jenang. Hmm apalagi ya?

Selain takjil, di pasar benhil juga menjual berbagai lauk untuk buka puasa seperti gudeg, makanan ala warteg, ayam bakar, sate padang (yang wangi nya jahad banget)

Pada akhirnya apapun yang dibeli semuanya sama aja, sama-sama nggak bisa langsung di makan. Soalnya harus nunggu adzan maghrib.

Kisaran Harga Takjil di Benhil

Tahun lalu, gue juga sering mencari takjil di pinggiran jalan bendungan hilir (benhil) harga nya relatif standar lah walau jelas lebih mahal dibanding di Solo. Namun gue nggak nyangka justru di pusat jajanan takjil di benhil harganya jadi terasa jadi jauuuuh lebih mahal. Kirain bakal lebih murah karena pusatnya.

Gue beli 2 gorengan martabak, 1 pisang coklat dan 1 kue lapis, totalnya Rp 12.000. Hmm kaget juga. Lalu gue bayar dengan uang Rp 15.000, penjualnya nggak ada kembalian, akhirnya beli lagi kue lapis 1.

Setelah bayar, gue baru tau kalau harga gorengan dan jajanan pasar di sana berkisar antara Rp 3.000 – Rp. 4.000. Aku sok tau, kirain mentok-mentok 2 rebu.

Kemungkinan besar untuk selanjutnya gue akan beli takjil di pinggir jalan aja yg biasa bukan yang pusat nya. Toh banyak banget kan pilihan penjual takjil dimana-mana. Semoga selama perjalanan pulang dari kantor – kos nggak tiba-tiba bawa sekarung takjil.

Kalau kalian, biasa berbuka dengan apa?

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.