Sebenernya dari istilahnya masih terbilang ‘hiking’ bukan ‘trekking’, tapi ya gimana ya terkenalnya trek sentul bukan hike sentul hahaha. Biar menggaet lebih banyak audience nih dari segi SEOnya wkwkwk.
Jadi mohon dimaklumi ya kalau di artikel ini gue sebutnya bergantian antara trekking dan hiking.
Awal muasal trip ini terjadi karena Kak Dape yang ngajakin, wah tumben banget nih ya kan. Jarang jarang punya inisiatif untuk jalan-jalan hahaha. “Buat persiapan hiking ‘di sana’ nanti” katanya. Ya, kami ada rencana melakukan perjalanan jauh di akhir tahun nanti. Masih belum mau dispill, doain aja ya, karena kami akan menempuh total perjalan PP 110 km.
Hayoo, ada yang bisa tebak kami mau ke mana? hehe.
Rute Hiking Sentul
Hiking di Sentul ini populer banget semenjak pandemi, sepertinya sentul ini satun-satunya wisata alam yang meningkat saat pandemi. Wajar ya, soalnya para penggiat alam yang di Jabodetabek butuh menyalurkan hasratnya kan, tapi kan belum boleh pergi jauh-jauh. Apalagi kala itu masyarakat juga dihimbau untuk olahraga pagi minimal berjemur matahari.
Jadi nggak heran kalau banyak rute trekking sentul yang terkuak. Haha bahasanya kayak sedang membongkar aib orang aja ya. Ya, ada banyak rute trek sentul yang ditawarkan, gue pun galau sampai pusing milihnyat, tapi akhirnya terpilih lah rute yang mode hard.
Sok tau bgt emang ye haha, baru nyoba udah minta yang susah aja.
Ya gak apa lah, kan judulnya juga mau latihan untuk perjalanan hiking nanti di akhir tahun.
Sesuai judul, saah satu trekking mode hard yang tersedia adalah dengan rute mendaki ke Gunung Kuta lalu dilanjut ke Curug Mariuk. Total perjalanan kurang lebih 10 km dengan durasi sekitar 4 jam (sudah termasuk istirahat, main, foto-foto, dsb)
Kami melakukan perjalanan dari Lenteng Agung menggunakan mobil menuju Jungle Land Theme Park. Nah Jungle Land ini sudah menjadi titik kumpul yang sering banget digunakan oleh para tour. Padahal nih ya, nggak ada hubungannya sama theme park tersebut haha, apapun rutenya, pasti butuh transportasi lagi dari titik kumpul ke titik mulai trekking.
Jadi, set your expectations ya.
Titik mulai trekking ke Gunung Kuta ini kurang layak dilalui dengan mobil, bisa sih tapi haduh deg degan banget. Jalannya sempit, naik turun, udah gitu banyak yang masih dalam perbaikan akibat longsor. Jadi mending sewa mobil pickup (kalau rame) atau naik motor aja.
Hal ini tuh nggak dikasih tau pas awal, jadi weh kami terkaget kaget sambil ‘yah mau gimana lagi’. Akhirnya kami milih untuk parkir mobil di ‘basecamp’ terakhir alias tempat orang orang berhenti untuk ke Curug Leuwi Asih.
Dari situ kami lanjutkan dengan sewa motor seharga Rp 100.000 sudah termasuk bensin, menuju ke titik pendakian sebenarnya. Asliiiii lihat pemandangannya tuh ngebuat bete yang tadi hilang begitu saja. Sebuah keputusan tepat untuk kesini naik motor pagi-pagi. Terpaan angin membelai lembut rambut kami.
Iya, kami nggak dikasih helm.
Pendakian Gunung Kuta
Di titik awal pendakian ini tersedia warung, tempat parkir motor, dan toilet umum. Buat yang nggak pakai jasa tour, maka pembayaran tiket dan parkir juga dilakukan di sini.
Sebenarnya dari sini masih ada jalur mobil dan motor, tapi khusus untuk yang mau ke Curug Mariuk saja. Lumayan buat menghemat perjalanan, tapi sayangnya jalannya tuh challenging banget haha. Naik turun dan merupakan makadam alias jalanan dengan batu-batuan.
Nah karena kami mau ke Gunung Kuta dulu maka kami melipir belok kiri sampai ketemu gapura Gunung Kuta.
Perjalanannya sangat menyenangkan, beneran. Nggak nyangka untuk gunung yang ‘cuma’ 1000an mdpl menawarkan banyak pemandangan. Mulai dari bunga-bunga yang cantik berwarna ungu dan putih, alang alang, dan juga perkebunan kopi.
Untungnya ke sini sama guide, jadi banyak yg bisa dijelasin.
Treknya juga nggak langsung naik, tapi banyak datarnya, jadi sangat ramah untuk pemula.
Di sini juga ada warung yang terletak di pos 3, jadi nggak perlu bawa banyak snack dan minuman. Dengan catatan, nggak datang kesorean ya. Lanjut dari pos 3 jalurnya sudah mulai nanjak terus, sampai akhirnya tiba di Bukit Wanape. Bukit primadona untuk para campers. Pemandangan dari sini juga sudah cantik banget.
Selepas meninggalkan bukit luas ini, trekknya makin nggak ngasih ampun. Lumayan terjal. Tapi tenang, ini cuma satu-satunya trek yang terjal kok. Setelah ini masih ada trek bonus menanti.
Sampai akhirnya nggak kerasa sudah sampai di bukit bayangan, kalau sudah di sini, itu tandanya sudah dekat dengan Puncak Kuta, ya paling lama sekitar 15 menitan.
Silahkan biar foto saja yang bicara dan nunjukkin betapa cantiknya pemandangan dari Puncak Kuta. Tentu saja tidak ada lautan awan seperti pendakian gunung lain di atas 3000 mdpl ya. Tapi dengan puncak yang luasnya nggak seberapa ini ngebuat kita punya pemandangan 360 derajat.
Cantik, karena dikelilingi oleh bukit dan perkotaan.
Ohiya, trek menuju puncaknya ini dipenuhi dengan bebatuan ya, jadi bisa lebih hati-hati dan fokus karena puncaknya seperti tebing, alias kanan kirinya jurang.
Hiking ke Curug Mariuk
Setelah puas foto-foto di puncak, kami lanjut menuju Curug Mariuk. Udah nggak sabar untuk nyemplung, soalnya di atas puncak terik banget!
Untuk menuju curug, jalur yang dilalui masih sama nih seperti pas naik, sampai ke turunan setelah Bukit Wanape, di situ ada persimpangan menuju Curug Mariuk dengan gapura.
Tenang aja, petunjuknya jelas kok, jadi isnyaAllah nggak akan nyasar.
Perjalanan menuju curug ini kebanyakan turun, walaupun diselingi dengan tanjakan. Sesekali ngelewatin aliran air yang akan menjadi sangat licin ketika hujan, sepanjang perjalanan pun kami melewati perkebunan kopi.
Setelah jalan sekitar 3 km-an, akhirnya sampai juga di Curug Mariuk. Wah diluar ekspektasi, ternyata di sini lengkap banget, ada warung, toilet dan juga area camping. Toilet di sini pun lebih bagus dan bersih dibandingkan yang di parkiran!
Benar-benar nyaman.
Tanpa basa-basi gue langsung menuju ke pinggiran curuk untuk nyelupin kaki ke kolam. Asliiiiiii dingin banget, padahal kita di curug jam 12 siang. Kepala sih kepanasan ya, tapi airnya dingin banget sampai menggigil.
Ngeliat banyak orang yang lompat dari atas batu ngebuat gue ingin menghasut Kak Dape untuk ikutan, sebenernya sih gue juga pengen tapi takut aowkaokwok. Jadilah nyuruh Kak Dape aja untuk ngerasain keseruannya.
Akhir kata, gue seneng banget ke sini! Bersyukur juga milihnya rute ini, jadi kayak paket komplit, naik gunungnya dapet, main airnya juga dapet.
Berapa Lama Trekking ke Gunung Kuta dan Curug Mariuk?
Ngomongin berapa lama perjalanan trekking ke kedua tempat ini tuh sebenarnya relatif ya, jadi yang gue bagikan di sini sesuai dengan pengalaman pribadi gue sendiri yang mungkin saja berbeda dari orang kebanyakan.
Gue mulai start pendakian itu jam 8.40 pagi (iya, sudah agak kesiangan hahaha). Dengan detail timeline perjalanan sebagai berikut:
08.40 mulai pendakian
08.42 sampai di pos 1 (emang deket banget gengssðŸ˜)
09.12 sampai di Bukit Wanape
09.37 sampai di Bukit Bayangan
09.52 sampai di Puncak Kuta 1.050 mdpl, lalu istirahat foto-foto
10.13 melanjutkan perjalanan ke Curug Mariuk
11.13 sudah siap nyemplung ke curug😂 lalu berenang dan makan siang
12.43 lanjut mulai perjalanan pulang
13.49 sudah tiba kembali di parkiran motor
Jadi total perjalanan yang ditempuh sekitar 5 jam dengan total jalan sekitar 3 jam 16 menit. Semoga jadi ada gambaran ya treknya seperti apa dan jam berapa harus berangkat dari rumah hahaha.
Tips Trekking Sentul
Pelajaran paling berharga dan berasa itu memang berasal dari pengalaman, berhubung sudah merasakannya langsung, jadi gue mau berbagi untuk kamu biar nggak perlu ngulangin hal yang sama haha. Cukup belajar dari gue aja.
Pertama, sebelum melakukan trekking di Sentul, kemanapun rutenya, pastiin untuk tidur yang cukup dulu sebelumnya, apalagi kalau harus nyetir jauh dari rumah. Walaupun jaraknya pendek, tetep aja ini olahraga ya, jadi perlu badan yang fit.
Kedua, kalau kamu memilih untuk ikut open trip/private trip pastiin juga apa saja yang termasuk dan blm termasuk dan tanyain juga kemungkinan biaya yang dibutuhkan diluar harga trip
Nah selanjutnya adalah barang yang perlu kamu bawa:
– sunblock
– kacamata hitam
– air minum 600ml/orang
– uang jajan
– sepatu (khusus untuk trek Gunung Kuta + Curug Mariuk), lebih enak pakai sepatu dibanding sendal, nggak basah juga
– topi
Untuk cemilan, saran gue, nggak usah lah bawa banyak-banyak, cukup 1 cemilan aja. Karena jarak perjalanannya juga nggak lama dan di tempat tujuan tersedia warung. Biar bawaan makin enteng dan jalan makin gesit, ye kan?
Harga Paket Trekking di Sentul
Paket yang gue ambil kemarin sebenernya trip biasa, tapi berapapun jumlah orangnya mereka tetap melayani. Udah gitu sistemnya juga nggak digabung dengan tamu lain. Jadi secara harga sih sama ya dengan harga open trip tapi rasanya kayak private trip haha.
Perlu diketahui juga, tiap rute harganya beda-beda, semakin sulit dan jauh maka semakin mahal harganya. Untuk trip gue dengan rute ke Gunung Kuta dan Curug Mairuk dibandrol dengan harga Rp 225.000/orang. Sudah termasuk tiket parkir, tiket wisata, air minum, sewa trekking pole, guide dan dokumentasi.
Gimana, kamu tertarik nggak?
kira2 pakaii jasa tracking ny siapa nii? 😆
Aku pakai Haraduta