Nyobain “Model” Palembang | Markibur #1

Alhamdulillah selesai sudah acara “Mari Kita Liburan” edisi awal tahun 2015. Nggak lengkap kalau belum ada LPJ nya kan? kan? kan? Oke, karena kali ini liburannya melewati tiga pulau berbeda, dan sebenernya karena kepanjangan ceritanya, jadinya mau dibikin beberapa part gitu. Biar macem tersanjung lah ada episode nya.
Trip ini agak melenceng dari itin seharusnya, tapi justru disitulah surprisenya jadi berasa. Jauh – jauh hari sebelum keberangkatan sudah disepakati kita semua menggunakan bis malam tujuan BDO-PLM (Banding – Palembang), semakin mendekati keberangkatan dan naiknya harga tiket bis gegara BBM terjadilah perubahan rencana pula jadi ala-ala backpacker beneran yang naik-turun gonta-ganti kendaraan biar menghemat biaya namun memakan waktu.
Lalu H-1 diputuskan untuk menggunakan pesawat Express Air tujuan BDO-PLM pukul 06.30 seharga 500.000 oh men.
Sesampainya di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, kita langsung menggunakan jasa taksi dari Bandara. Taksi dari Bandara ini menggunakan argo dan untuk menggunakan layanannya dikenakan biaya Rp 6.000, loketnya berada tepat sebelum pintu keluar bandara. Jika dari awal kalian belum memesan taksi bersiaplah menjadi daging bagi ikan piranha (baca: sopir taksi avanza) direbutin euy!
Pilih taksi bandara atau taksi-taksian? sebenernya kalo diitung-itung sama aja sih, taksi-taksian itu nawarin 20rb/orang (kami berempat), sedangkan waktu kita naik taksi resmi dari bandara argonya Rp 79.000 Ma Ja Bong.
Tujuan kami adalah pusat Kota Palembang, nah pusat Kota Palembang emang udah paling pusatnya deh, mulai dari wisata museum, jembatan Ampera, kuliner, hotel, semuanya emang terpusat disini. Jadi kalo ditanya kemana aja di Palembang? Ya di pusat kota ini. Wong adanya disitu situ kabeh.

***

Selagi makan siang di salah satu restoran siap saji, mbak yang duduk sendiri di meja sebelah pedekate ke Dape, dan Dape pedekate-in balik. Mbaknya ngerekomendasiin buat “jajan” model di Palembang, beda dari yang lain dan tak terlupakan.

Lebay deng.

Dape terbujuk buat nyobain model ala Palembang. Katanya lagi, model nya ini selalu ada di dekat Balai Kota, siang sampai malam. Oke, noted.

Matahari terbenam. Kami pun bergegas untuk mencari model dan sekawanannya di dekat Balai Kota. Tanya sana sini dan bermodal GPS akhirnya kita menemukan tempat para “model” dijajakan, tapi ternyata ini bukan yang di depan Balai Kota, melainkan pusatnya. PUSAT MODEL. #lah semangat. Pas banget nih model ini buat menghangatkan diri dikala hujan rintik – rintik. Gak pake basa basi gue pesen satu, iya gue.

So, this is it, pempek model Palembang 🙂

Pempek Model | source : google
Pempek Lenggang | source : google

Sebenernya model ini jenis makanan selayaknya pempek, cuman ditambah kuah gitu. Rasanya? pas lah ya untuk menemani hati yang sendu dikala hujan, macem penghangat. kata ibunya, toko pempek sido mampir ini memiliki dua cabang, yang satu ada di *tempat gue makan* yang buka dari pagi sampai maghrib, satunya lagi ada di depan rumah walikota jam bukanya dari siang sampai jam 11 malam. Ibu nya bilang toko depan rumah walikota itu lebih lengkap beserta minuman es es nya gitu, cuman kalau pusat dan bikinnya ya di sini.

Jenis Pempek Palembang yang paling gue rekomendasiin adalah lenggang, itu enaaak banget. Jadi pempeknya tuh dipakein telor gitu, macem martbakak kali ya, cara masaknya di panggang, tapi itu enaaak huhu.

***
Jembatan Ampera
Monpera

“Jadi gini aja?”

Iya, Palembang gitu – gitu aja. Entah karena gue emang main cuma disekitaran situ, kurang lama, atau emang ya gitu – gitu aja. Tapi gue rasa Palembang punya sesuatu yang lebih dari sebatas Jembatan Ampera. Ya, gue rasa lain waktu gue ke kota ini gue harus menyebrang ke Palembang sebelah, melewati Jembatan Ampera dan merasakan kehidupan di seberang sana. Juga, keindahan Pulau Kemaro yang belum terjamah. Ya, next time.

wanna join?

continue to menuju bangka dengan murah

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

1 Comment

  1. Adam Prabhaswara Harianto

    Pempek Saga "Sudi mampir" 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.