insalamina “Wah kacau, liburan kalian benar – benar kacau” Ucap salah seorang teman couchsurfing kami, bisa bisanya mas ngana ngomong gitu dikala kita lagi ketar – ketir. Lah. Emang iya tan.
Gila, jadi ini pantai yang hampir kita lewatkan??
Emang gak salah, setiap musibah pasti ada hikmahnya. Gak ada kata penyesalan pas berkunjung ke pantai ini. Setelah mobil di parkir di tempat yang sebenernya gue pun gak yakin itu tempat parkir -sepi abis. Gue langsung bingung, ini pantai yang harus dikunjungin yang sebelah mana dulu ya?
Di bagian kiri gue bisa ngeliat pantai yang dipenuhi bebatuan kayak foto di atas, indahnya ngebikin gue pengen shooting video klip. Pas gue nengok ke bagian kanan, temen – temen gue yang lain lagi asik main diatas pasir berlari-larian kayak shooting ftv. Galau mau pilih video klip apa ftv.
Karena asik ngeliatin pantainya yang sepi dan bersih banget sampe lupa kalo hari udah mau gelap. Langitnya berubah jadi cantik ciamik dan romantis. Jadi apalagi yang ditunggu selain foto siluet? Puas – puasin deh foto sebanyak banyaknya, view nya maksa banget buat foto romantis 🙁 di pantai serasa milik sendiri.
who can deny this kind of photo? not me.
Duka lara berubah menjadi tawa bahagia, selanjutnya kita pulang kembali menuju rumah host kesayangan diselingi dengan canda dan masiiih saja ghibah tentang kapal yang gagal berangkat itu. Sama sekali gaada penyesalan kapal tidak berlayar hari itu, toh kita menemukan pantai indah dan tidak harus mabuk laut kan?
