Kali ini gue mau berbagi pengalaman membeli sim card Kyrgyzstan dari dua tempat di Bishkek. Mana yang paling worth it? Yuk baca selengkapnya, jangan seteng seteng.
Kalau saja ada paket data roaming dari Indonesia yang mengcover negara -stan pastinya akan lebih mempermudah. Sayangnya, gue belum nemu provider yang menyediakan fasilitas ini. Jadi pilihannya antara beli Global Simcard (yang tentu saja mahal), E-sim di marketplace (masih lumayan mahal), atau beli simcard fisik di negara tujuan.
Sebagai budget traveler, tentu saja pilihan gue jatuh kepada opsi terakhir. Beli sim card di negara tujuan dengan provider yang sinyalnya kenceng, kuota banyak, namun tetap terjangkau.
Ada beberapa opsi untuk bisa mendapatkan simcard Kyrgyzstan:
1. Beli Sim Card di Airport Manas
Merupakan opsi yang paling mudah, walau belum tentu paling murah. Para provider telekomunikasi akan tersedia persis setelah keluar dari pintu kedatangan. Di trip kali ini, gue masuk ke Negara Kyrgyzstan tanpa melalui bandara, jadi opsi ini tidak gue ambil.
2. Beli SIM Card di Perbatasan Kazakhstan – Kyrgyzstan
Sebagai negara yang dikelilingi oleh daratan negara lain, tentu saja Kyrgyzstan punya perbatasan darat dengan negara tetangga. Sejauh info yang gue baca, di hampir semua perbatasan ini juga ada penjual simcard dan money changer. Sebuah tools yang paling esensial untuk traveller.
Gue masuk ke Negara Kyrgyzstan melalui perbatasan Korday (dari Kazakhstan), jadi pengalaman beli simcard ini bisa saja berbeda dari orang lain yang masuk melalui perbatasan lain.
Begitu keluar dari kantor imigrasi dan resmi menginjakkan kaki di Kyrgyzstan, kamu akan langsung disambut oleh beberapa penjual simcard dan taksi. Nggak perlu susah-susah nyari, kamu akan disamperin dan dikerubungin.
Gue tiba sekitar jam 12 malam, suasana masih ramai dengan para pedagang tanpa toko. Harga yang ditawarkan juga murah banget! Gue sampai kaget. Kartu perdana beserta paket internet unlimited untuk 1 minggu hanya 250 kgs (kyrgystan som).
Jika belum punya uang som, kamu juga bisa membayar dengan mata uang lain (Kazakhstan Tenge / Rubel). Malam itu gue bayar dengan 1.500 kzt (iya, lebih mahal dikit, mungkin bisa ditawar).
Proses registrasi SIMcardnya pun cepet pake banget! Herannya, dia ga minta data paspor, curiga dia pake data sendiri atau ngarang bebas, toh cuman dipakai seminggu ini hahaha. Providernya nggak bisa milih ya, tergantung ketersediaan saja, waktu itu gue dapat dari brand Mega, yang ternyata sinyalnya oke banget dipakai hingga ke pegunungan di Karakol.
3. Beli SIMCard di Kota
Kalau kamu traveling sendirian lalu memutuskan beli simcard di pusat kota, gue bisa bilang ini opsi yang adventurous. Hari gini tanpa internetan tuh bisa sangat membatasi pergerakan. Namuuuun, kalau udah baca panduan cara menuju pusat kota Bishkek dengan lengkap sih gue rasa aman aja ya. Bisa lebih pede untuk melangkahkan kaki tanpa internet.
Tentu saja opsi beli di tengah kota bisa jadi opsi yang ‘biasanya’ murah, tapi pengalaman gue kok agak beda ya di Kyrgyzstan. Secara harga beli di perbatasan itu udah murah banget sih haha.
Gue beli simacrd di salah satu counter Hp yang ada di Bishkek Park, harganya 200 som untuk kuota 16 GB selama 1 minggu. Penjualnya menjelaskan, untuk bisa internetan dan menggunakan kartu, sim cardnya perlu diregistrasi dengan membawa paspor ke official storenya O! Store.
Gue iyain aja, karena memang mirip dengan pengalaman beli sim card di Kazakhstan yang harus menyertakan paspor.
Namun di sinilah hal yang sia-sia itu terjadi.
Aktivasi Kartu SIM di O! Store
Gue datang dan langsung menyampaikan maksud dan tujuan dengan bantuan google translate. Eh si mbaknya malah kebingungan. Loh, gue kan juga ikutan bingung ya?
Padahal ya cuma minta tolong diaktivasi aja.
Nah feeling gue Mba-Mbanya ini kok kayak tipe-tipe mbak CS salah satu provider telekomunikasi yang kerjaannya upselling dan jualan instead of membantu customer. Sampai akhirnya Mbaknya bilang “di kartu ini nggak ada saldonya, beli simcard baru aja di sini”
Lah?
Sambil dia nawarin pilihan paket 1 minggu dan 1 bulan. Murah sih harganya mulai dari 250 som untuk paket 1 minggu dengan kuota belasan GB. Tapi kaaan, gue udah beli simcard dengan paket internet di dalamnya??? Ngapain gue beli lagi…
Mbaknya juga bilang lagi, kalau beli simcard di sana tuh gratis asalkan beli paketnya yg 250 som.
Iya paham, tapi kan posisinya saya udah punya dan hanya minta aktivasi??!
Setelah eyel-eyelan, Mbaknya menegaskan kembali bahwa kartu perdananya tuh nggak ada pulsanya. Jadi harus isi pulsa dan beli paket seharga 145 som untuk 1 minggu. Jujur gue udah agak mulai putus asa, karena yang gue butuhkan ya tersambung internet. Kalaupun harus bayar lagi 145 som (setara Rp 27.000) yaudah gue ikhlas.
“Yaudah ini gue aktivasi dulu ya sim cardnya, ntar kita lihat bisa internetan nggak” Kata Mbak CS O! Store. Lah? daritadi ngapain aja… kirain bilang nggak ada saldo tuh ya karena udah diaktivasi dan dicek? Bingung.
Akhirnya mulai deh tuh proses registrasi, entah dia ngisi data apaan, lamaaaaa banget. Gue foto bersama paspor pun udah 2x tapi tetep aja adaaaa aja tuh kayaknya yang dikerjain sambil ketak ketik depan komputer. Sambil menunggu proses, Mbaknya masih aja bilang simcard gue tuh nggak ada saldonya, mau diaktivasi pun nggak akan bisa internetan.
Dan berkali-kali pun gue bilang, iya udah nggak apa apa, kalau nggak bisa internetan gue balik lagi ntar ke toko counter hp yg jual soalnya dia bilang ini tuh udah ada paket internetnya.
Sampai pada akhirnya… tau ga?
Setelah 1,5 jam berlalu…
Mbaknya bilang… kartu gue nggak bisa digunakan, nggak ada saldonya, dah bye aja dah.
Jujur sedih. Gue langsung mau otw balik lagi tuh ke counter hp tadi, lalu Kak Dape nyaranin untuk aktivasi sendiri aja. Ohiya juga ya, akhirnya dengan bantuan google translate via camera, gue artiin tuh semua kata-kata yang ada di simcardnya.
Ada petunjuk yang mengharuskan download aplikasi O! Store, udah gitu katanya kalau aktivasi via app akan dapat bonus pulsa 100 som (lumayan ya walau nggak tau buat apa). Setelah terdownload, gue ikutin petunjuknya satu per satu di app.
Masukin data, foto paspor, foto diri sama paspor, lalu sumbit. Nggak sampai 5 menit dapat SMS nomor sudah berhasil diaktivasi. Notifikasi dari socmed dan whatsapp masuk silih berganti. Menandakan paket internet sudah aktif.
Gue cek di applikasi, kuota internet tersedia 16 GB, sisa saldo ada 100 som.
YA ALLAH, TERUS DARI TADI NGAPAIN AJA?????
Emosi gue meluap-luap. Buset dah ini Mbak CS ngerjain gue apa gimana deh. Mungkin ada baiknya itu Mbak counter hp juga nggak perlu dah nyuruh customernya aktivasi di official store, malah jadi petaka. Mending disuruh aktivasi mandiri aja via aplikasi.
Sekian drama per-sim card-an gue kali ini. Semoga stok sabar tidak menipis.