Lika-Liku Menuju Tempat Wisata Lumadan

lumadan sabah

Beberapa hari tinggal di Kampung Lumadan, Sabah, membuat gue berfikir. Bagaimana warga sekitar mendapatkan hiburan jika yang mereka lihat sepanjang jalan dan sekeliling rumah hanyalah ladang kelapa sawit? Pergi ke Kota pun harus carter mobil yang lumayan merogoh kocek. Untungnya, hari minggu kemarin, anak-anak di kampung Lumadan pergi piknik ke sungai, gue? ya ikut lah!

Ternyata, tidak hanya anak-anak, orang tua pun ikut menemani, tugasnya adalah masak-masak. Wah bakal jadi menyenangkan nih, anak-anak main, ibu-ibu masak, abis berenang, makan enak. Gue? ah gue mah santai di pinggir sungai saja lah.

Kami berangkat menggunakan Lori (transportasi ladang, biasanya berupa pickup/truk terbuka). Pas pertama liat, langsung mengamati lori, memutari, dan berfikir keras, ini gimana cara naiknya!?. Ternyata harus naik lewat foot step nya abang supir, terus injek-injek apa aja yang bisa diinjek sampai naik ke atap mobil. Lalu, lompat ke dalam truk.

743

Di dalam Lori pun, kegembiraan anak-anak sudah terasa, gimana enggak? Perjalanan menuju sungai melewati jalanan yang amburadul, dan menembus hutan. Jadilah setiap kali bertemu dahan dan daun pohon, kami semua menunduk, ada yang pas bangkit malah tertampar daun, ada yang nengok sedikit mengolok temannya eh pas liat ke depan tertampar kayu.

Setelah agak lama, terlihatlah sungai di depan mata yang memotong jalan utama. Dengan kata lain, nggak ada jalan lagi selain berenang di sungai.

“Dek, sungai nya yang ini ya?”

“iya ini, tapi bukan yang ini, masih disana”

“loh ini jadi….?”

dan kemudian kami menyebrangi sungai dengan lori. Iya, lori kami menjadi transportasi amfibi.

740

Sontak kaget lah gue, apa-apaan ini truk terbuka segede gaban bisa nyebrang sungai! Reflek buka hp untuk mengabadikan momen se-wow ini. Setelah ter-wow ria, gue liat Bapak-Bapak sama anaknya jalan disamping truk, air sungai membahasi hingga betis bapaknya. Yaelah cetek.

*Masukin HP ke kantong diam-diam*

742

741

745

Selain berenang-berenang unyu, mereka membawa dua buah ban pelampung seukuran ban truk. Disini, mereka menyebutnya tire (baca = taier). Setelah malu-malu kucing, akhirnya gue mencoba ikutan naik tire, dan ternyata ajib juga HAHA. Dicoba untuk kedua, ketiga, dan ratusan kali, ketagihan.

Ibu-ibu pada sibuk masak, bakar ayam dan sosis dalam jumlah yang bisa mengenyangkan warga sekampung. Banyak bangeeeeettt. Ohya mereka nggak tau apa itu sosis, mereka menyebutnya hot dog. Entah dikasih bumbu apa, tapi enak sih walaupun agak lain rasanya. Menu makanan saat itu adalah nasi goreng, bihun goreng, sosis bakar, ayam bakar, ayam goreng, tempe kering, ikan goreng kecil-kecil dan makanan ringan. Gue sampe makan tiga kali.

Jadi begitulah lika-liku menuju tempat wisata di Lumadan, Sabah, Malaysia. Cukup menyenangkan ya?

lumadan sabah

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

3 Comments

  1. Yyyeeeee….. Asik!!!!!!
    Ini syahrul kak smp kelas 9

  2. Yyyeeeee….. Asik!!!!!!
    Ini syahrul kak smp kelas 3

    1. waah dibaca juga ternyata hehe, halo syahrul 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.