Sebuah pertanyaan sejuta umat ketika mendekati hari keberangkatan, enaknya bawa duit berapa ya? Perlu tukar uang baht di sini atau di sana aja lalu bawa dollar dari sini? Atau apa lebih enak tarik tunai dari ATM di sana aja ya?
Eits, tunggu dulu. Mari simak pengalaman gue ke Thailand kemarin biar kamu nggak menyesal, sehingga kamu bisa memilih metode pembayaran yang paling efisien.
Fee tarik tunai ATM di Thailand
Umumnya, di setiap perjalanan gue akan lebih memilih untuk bawa mata uang tunai negara tujuan secukupnya lalu ngambil duit via ATM di sana biar lebih praktis. Seperti yang gue lakukan di trip ke Turki kemarin, gue hanya membawa sisa uang Turkish Lira dari trip sebelumnya (yang jumlahnya kurang dari 100 lira!) lalu melakukan tarik tunai sesampainya di Goreme.
Namun hal ini tidak berlaku di Thailand, karena ternyata tarik tunai dari ATM di Thailand dikenakan charge Rp 120.000 per sekali tarik. Charge tarik tunai ini berlaku juga untuk seluruh jenis ATM di Thailand.
Belum lagi dikenakan fee dari bank lokal kita sendiri yang rata-rata berkisara antara 25-30rb rupiah.
Satu-satunya cara untuk menghindari fee tersebut adalah dengan mengambil uang via teller bank di hari kerja. Cara yang lumayan ribet dan nggak fleksibel. Jadi, gue sangat tidak menyarankan untuk melakukan tarik tunai di Thailand.
Lalu, bagaimana baiknya? Tenang, masih ada beberapa cara untuk bisa bertransaksi di Thailand.
Tukar Uang Thailand Baht di Money Changer
Cara paling umum, konvensional tapi juga aman, yaitu menukar uang langsung dari rupiah ke Thailand Baht di money changer di Indonesia. Menjelang hari keberangkatan, gue coba riset beberapa money changer di sekitaran SCBD. Dapatlah datanya seperti ini:
Money changer senopati 0215263391 (jam buka 09.00-17.00): Rp 480
GMC Valas 081385978886 (jambuka 10.00 – 21.00) : Rp 465
Oriental 02151400567 : Rp 490
TOMS 0215150325 (jam 10.00 – 18.00): Rp 475
Dari pilihan tersebut, akhirnya gue deal untuk tukar di GMC Valas, karena memang paling murah. Untuk pegangan awal, gue tukar 3000 THB (alias Rp 1.395.000). Nggak mau bawa banyak-banyak karena niatnya akan lebih sering menggunakan pembayaran pakai kartu saja selama di Bangkok.
Belanja Menggunakan Kartu Kredit BCA dengan Rate Rendah
Semenjak memiliki kartu kredit BCA Krisfyler Signature, gue selalu mengupayakan untuk bertransaksi menggunakan cc tersebut. Alasannya nggak lain karena ingin mengumpulkan miles sebanyak-banyaknya, itulah mengapa gue berniat belanja via kartu kredit selama di Bangkok.
Cuman sayangnya ternyata nggak semua menerima pembayaran kartu kredit huhu, apalagi masih banyak tempat-tempat yang mengenakan fee kartu kredit. Seperti yang gue alami ketika belanja di TOFU, pembayaran via kartu kredit akan dikenakan charge 1%.
Beginilah nasib orang yang demennya belanja di tempat yang tidak terlalu luxury, sudah pasti ada risiko kena charga atau bahkan tidak menerima pembayaran cc hahaha. Apalagi gue juga belum tau, berapa ya rate dari kartu kredit BCA KF Signature yang gue miliki ini?
Karena penasaran, langsung lah gue coba untuk beli smoothie Boost di Mall Siam Paragon pake cc, yang ternyata sampai minumannya habis pun pertanyaan tentang rate ini belum terjawab.
Yah lagi-lagi nasib pengguna cc, rate atau tagihannya tidak akan langsung settle di menit yang sama. Biasanya butuh waktu 1-3 hari sampai muncul di tagihan. Selang beberapa hari, barulah muncul, ternyata rate 1 THB = Rp 455. Wah murah juga! Bahkan nggak beda jauh dari harga yang tertera di google, dan pastinya lebih murah dari harga menukar di money changer di Indonesia.
Setelah tau ratenya cukup rendah, gue jadi senang dan ketagihan belanja pakai cc. Sampai akhirnya teringat, kan ada metode pembayaran QRIS ya? Berapa ya ratenya?
Rate Kartu Debit BCA via Pembayaran QRIS
Semenjak awal tahun 2023, BI menyatakan bahwa QRIS bisa digunakan se-ASEAN. Jadi nggak perlu lagi tukar mata uang asing untuk ke-4 negara di ASEAN, salah satunya adalah Thailand. Namun yang perlu diketahui adalah tidak semua toko/gerai memiliki QR code yang bisa digunakan oleh bank lokal di Indonesia.
Dengan begitu, kamu masih perlu membawa uang tunai baht atau menyiapkan metode pembayaran lain. Lalu QR code yang seperti apa yang bisa dibayar menggunakan QRIS? Kamu bisa perhatikan QR code yang bertuliskan Line Bank (berwarna hijau) atau ada juga yg QR codenya ber-frame beberapa bendera negara ASEAN.
Metode pembayaran QRIS ini adalah metode ter-favorit gue, karena ternyata ratenya sangatlah murah, di bulan Februari rate 1 THB = Rp 449,14. Lebih lebih murah dibanding menggunakan cc BCA.
Udah gitu, ratenya ini langsung ketauan ketika mau akan bayar, jadi kalau ternyata ratenya tinggi, kita bisa banget gajadi beli (wong belum dibayar!). Uuu love banget deh bayar bayar pake QRIS di Thailand ini, semenjak tau ratenya paling murah, gue jadi mengusahakan untuk selalu menggunakan QRIS, bahkan gue sampai cari-cari toko yang ada QRISnya untuk belanja makanan, jajan bahkan beli oleh-oleh hahaha.
Nah, gimana, kalau kamu di Thailand belanjanya pakai metode pembayaran yang mana?