Transit 24 Jam di KLIA 1 & 2 Pengalaman Ngemper di Bandara

rest n go di KLIA

Di tahun 2024 ini saja, terhitung gue udah 3x transit di KLIA. Apakah ini tidak membuat gue sebagai sumber yang valid untuk menuliskan panduan transit di Kuala Lumpur?! Hahaha bercanda ya.

Tapi kalau aku mau dijadiin BA, aku mau loh.

Oke, balik lagi ke topik. Nggak nyangka gue akan menjadikan KLIA sebagai hub untuk melancong ke berbagai destinasi belakangan ini, menghubungkan gue ke Nepal, Vietnam, dan Kazakhstan. Apakah pengalaman transit di sini bisa mengalahkan bandara transit ternyaman di Singapura? Mari kita bahas.

Perbedaan Bandara KLIA Terminal 1 dan 2

Nggak perlu bingung kalau punya tiket dari / ke Kuala Lumpur International Airport tapi tulisan di e-ticket/boardingnya beda-beda, ada yang KLIA, ada yang KLIA 2 (Jika tidak ada angkanya maka kamu mendarat di KLIA)

Perbedaan yang paling mendasar sebenarnya adalah dari maskapai yang digunakan. KLIA khusus untuk maskapai full service seperti Batik Airlines, Malaysian Airlines, Singapore Airlines, Qatar dan masih banyak lagi.

Sedangkan KLIA 2 dikhususkan untuk LCC (low cost carrier) airlines seperti Air Asia, Soot, Jet Star, Cebu Pacific dan lain lain. Walaupun kalau dilihat-lihat KLIA 2 ini dikuasai sama maskapai Air Asia sih… nggak heran ya soalnya kampung sendiri.

Terus gimana kalau transit di Kuala Lumpur tapi landing dan take off nya di bandara yang berbeda?

Cara Pindah Terminal KLIA ke KLIA 2

Tenang, berpindah bandara dari 1 ke 2 sangatlah mudah. Durasinya juga nggak lama, paling sekitar 15 menitan. Tapi yang perlu diingat, moda transportasi yang menghubungkan kedua bandara ini ada jadwalnya, nggak setiap menit ada, jadi tetap saja harus menyesuaikan ya.

Ada dua opsi utnuk pindah pindah bandara di Kuala Lumpur, yaitu naik KLIA Express atau naik free shuttle bus. Sesuai namanya, naik bus nggak perlu mengeluarkan biaya, sedangkan kalau naik kereta KLIA Express harus membayar sekitar 1-2 MYR.

Landing di KLIA Terminal 1

Sewaktu perjalanan ke Nepal, gue sempat transit di Malaysia dan landing di KLIA 1. Area arrivalnya luas dengan plafond yang tinggi, ruangannya pun terang benderang, terasa modern dan bagus apalagi jika dibandingkan dengan terminal 2.

Setelah melewati lorong gate, kita akan tiba di area “lobby” nya yang memisahkan penumpang transit dan pendatang di KL. Untuk yang punya tiket terusan transit, kamu hanya perlu mendatangi tansit desk untuk mencetak boarding pass baru.

Tapi perlu diingat, transit desk ini hanya buka dari pukul 06.00 – 23.00, jika landing di atas jam segitu, berarti pilihannya adalah menunggu hingga pagi di area gate.

Tempat Tidur di KLIA 1

Bagi penumpang transit, ataupun penumpang non-transit yang tidak memiliki bagasi, bisa memanfaatkan area gate untuk tidur sambil menunggu pagi. Berhubung lokasinya di area gate, tentu saja berada di dalam area imigrasi (stateless), jadi jangan lewati imigrasi dulu ya.

Tempat tidur di sini bisa dibilang enak – ga enak.

Kebanyakan adalah kursi panjang tanpa sandaran, permukaannya rata, hanya ada sedikit batas kursi yang tidak mengganggu. Ada juga kursi dengan sandaran punggung dan sandaran kepala, sejenis reclining seat, namun jumlahnya sedikit sekali.

Selain itu ada juga meja kursi yang sekaligus menjadi working dan charging station.

Rest n Go KL

Paling enak sih tidur di kursi kulit empuk punya Rest N Go ini, tapi downsidenya kursi ini berbayar. HAHAHA. Ya kalau hanya untuk 60 menit sih masih aman ya, tapi kalau berjam-jam menunggu pagi, kerasa juga boncosnya.

tempat duduk di arrival KLIA 2

Landing di KLIA Terminal 2

Duluuuu banget, pas awal-awal gue ke Malaysia, gue terbiasa landing di KLIA 2, bandara yang terasa sangat familiar.

Belakangan ini gue ngerasa bandaranya udah update dan renovasi karena tata letaknya tidak seperti yang gue bayangkan selama ini. Eh ternyata bukan bandaranya yang berubah, tapi guenya yang udah beda pilihan maskapai HAHAHA.

Dulu terbiasa landing di KLIA 2 karena ya naiknya Air Asia hahaha.

Pas terakhir naik Air Asia ke Kazakhstan, gue baru sadar lagi akan perbedaan kedua terminal ini.

Tempat Tidur di KLIA 2

Gue beberapa kali landing di KLIA 2 tapi belum pernah jadi penumpang transit lanjutan. Jadi belum ada pengalaman dengan tempat tidur di dalam area imigrasi.

Nah tapiii kalau di arrival maupun departure hall, gue sangat berpengalaman hahaha.

Begitu keluar dari imigrasi dan mengambil bagasi, kamu akan langsung berada di Gateway Mall. Nah di sini banyaaak banget tenant yang buka 24 jam. Opsi tidur pun jadi jauh lebih banyak.

Favorit gue ada di area departure. Masuk aja lurus melewati area check-in dan naik escalator ke lantai berikutnya. Di sini banyak kursi-kursi panjang yang tidak bersekat yang bisa dijadikan tempat tidur dadakan. Plusnya, ada mushola dan kamar mandi juga.

Rekomendasi Tempat Makan di KLIA Terminal 2

kedai kopi oriental

Sebenarnya banyak banget sih resto dan tempat makan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, tapi entah kenapa gue lagi dan lagi memilih makan di Kedai Kopitiam Oriental Kopi. Pas menulis artikel ini gue baru tau kalau Kopitiam ini viral, selai srikaya nya best seller. Nggak hran sih, soalnya enak.

Apakah Cukup Untuk Explore ke Pusat Kota?

Jawabannya tentu saja tergantung berapa lama kamu transit di KLIA. Saran gue, kamu baru bisa explore nyaman di KL kalau kamu transit minimal 8 jam. Di bawah itu, lumayan beresiko dan jadinya terburu-buru.

Bayangin saja, proses keluar imigrasi dan menunggu bagasi saja bisa 30 menit hingga 1 jam. Belum lagi nanti pas mau berangkat perlu check-in ulang, taro bagasi, melewati imigrasi dan berjalan menuju gate yang bisa saja di paling ujung.

Cara Menuju Kota Kuala Lumpur dari Bandara

Entah di terminal berapapun kamu landing, cara menuju ke kota kuala lumpur dari bandara sama-sama mudah. Ada tiga opsi yang bisa diambil, yaitu bus, taxi atau kereta KLIA Express.

Cara paling murah tentu saja naik bus dari KLIA 1 maupun 2. Berdasarkan pengalaman kemarin, kalau naik bus dari KLIA, lebih nyaman teratur dan mudah kalau naiknya dari terminal 2. Lebih jelas aja gitu kiosnya, time table dan peron busnya. Harganya RM 14 untuk sekali jalan.

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.