Site icon Meet the Traveller

Panduan Jalan ke Turki ala Backpacker

panduan backpacker ke turki

Panduan ini didedikasikan untuk kalian yang ingin traveling ke Turki khususnya Solo traveling dengan style backpacker. Gembel-gembel gemash. Jadi langsung aja ya sobat kismin kuh. Artikel ini akan ngebahas mulai dari cari tiket pesawat murah, menyusun itin, bikin visa, budget, dan hal-hal menarik apa saja yang harus kalian lakukan dan kunjungi selama wisata di Turki.

Cara Mendapatkan Tiket Pesawat Murah ke Turki

Berdoalah pada yang maha kuasa guys, hehe. Waktu itu gue lumayan hoki dan nggak hoki pada waktu yang bersamaan, gue beli pas dollar lagi tingi-tinggi nya –walaupun sekarang lebih tinggi sih– yaitu Rp12.500 beruntungnya gue dapet promo dari Qatar US980. Berhubung gue ga punya kartu kredit dan paypal, gue pake jasa orang deh dari kaskus, pastinya dengan nilai tukar yang lebih mahal Rp 13.000 Menangis sih

Banyak cara untuk mendapatkan tiket pesawat murah kemanpun tujuannya. Kalian bisa menggunakan platform / web mesin pencari harga murah. Dalam kasus ini, ke Turki, negara diantara benua Asia-Eropa, gue saranin untuk mencari menggunakan skyscanner. Kalian juga bisa mengaktifkan fitur “notfikasi harga” jadi kalian bisa set budget yang kalian punya. Disaat ada harga yang sesuai budget maka si skyscanner akan langsung email kalian. Enak, kan?

Menyusun Itin ke Turki (Istanbul – Izmir – Kapadokya)

Sebenarnya kalau untuk urusan itin itu sangat beragam banget, pasti setiap manusia punya kepentingan dan ketertarikan yang berbeda-beda. Gue kasih gambaran contoh itin gue kemaren aja kali ya, biar kalian sedikit tercerahkan. At least yang turis banget gue yakin akan kalian kunjungi juga kayak Hagia Sophia

Sebagai referensi, silahkan contek itinerary ku di sini ya. Boleh di download dan dijadikan pedoman perjalanan, karena pedoman hidup tetap kitab suci  muehehe.

Cara Apply Visa Turki

Menurut gue, bikin visa Turki itu nggak susah. Ada tiga cara yang gue tau, yaitu apply via kedutaan di Jakarta, e-visa dan visa on arrival. Gue saranin, kalian sudah punya visa turki sebelum sampai di Turki, jadi kalau ngga apply di kedutaan ya e-visa. Hal ini untuk menghindari adanya masalah saat apply visa on arrival atau malah ketinggalan dokumen.

Kasus gue kemaren, gue apply via kedutaan di Jakarta. Berhubung gue kesana dengan tujuan volunteering dengan AIESEC, jadi gue butuh visa AIESEC. Walaupun begitu, mekanisme apply nya sama aja. Hanya dalam 3 hari kalian bisa mengurus visa kalian. Tapi ini nggak disarankan banget ya. Kita kan nggak tau hal apa yang akan terjadi kalau dadakan begini. At least siapkan waktu 2 minggu sebelum keberangkatan.

Untuk e-visa kalian bisa apply 48 jam sebelum kedatangan kalian. Silahkan kalian apply e-visa di web resmi untuk pembuatan e-visa Turki harganya USD 25 belum termasuk service fee.

Bagaimana kalau mau tinggal lebih dari 30 hari di Turki? Berarti kalian butuh Residence Permit. Nah untuk dapetin Residence Permit ini, kalian bisa mengajukan online atau langsung ke kantor yang ada di Kota kalian tinggal (saat di Turki). Waktu itu gue bayar 198 TL, emang malesin banget Residence Permit ini mahal banget. Tapi mau gimana lagi daripada kena denda atau bahkan dideportasi kan?

Penginapan Murah di Turki

Kebanyakan dari pencarian gue menggunakan couchsurfing. Selama 53 hari berada di Turki, ngga ada sepeser pun uang dikeluarkan untuk tempat tinggal. Lucky, yes? Yes I know. Walaupun begitu, sebenarnya penginapan gue di Goreme, Kapadokya merupakan sebuah hostel. Kebetulan emang gue ditawarin nginep di hostel dia, ownernya pengguna couchsurfing. Service nya the best banget deh.

Andaikata kalian ingin berkunjung ke Kapadokya, maka hostel ini gue rekomendasiin buat lo. Nama hostelnya adalah Nomad Cave Hostel, pelayanan oke, termasuk breakfast ala Turki, dan tersedia berbagai kamar. Harus kah gue bikin review lengkap tentang Nomad Cave Hostel?

Transportasi Selama di Turki

Selama tinggal di Turki gue mengunjungi 4 Kota, yaitu Istanbul, Izmir, Nevsehir, dan Kapadokya. Dari berbagai kota ini gue menggunakan transportasi yang berbeda-beda. Pertama gue naik bis dari istanbul menuju izmir, ini sok ide banget sih. Penasaran sama bis yang ada pramuniaga ganteng di dalamnya. Selama perjalanan dapat 3x snack time, lalu sekali berhenti di tempat makan. Karena ga dikasih voucher gue berfikir, makan disini nggak dicover, jadi harus beli sendiri. Iya ngga sih? *gak yakin, soalnya males nanya.

Harga naik bis dari Istanbul ke Izmir kisaran 55 TL – 87 TL (terupdate 2017)

Sebenarnya kalau kamu beruntung–mostly beurntung sih– kalian bisa dapetin harga tiket pesawat yang nggak beda jauh dengan bis. Bahkan bisa aja lebih murah! Kisaran 34 TL – 86 TL. Waktu dulu gue bahkan ga perlu pesen jauh-jauh hari, karena udah kayak promo terus gitu hahaha. Tiket pesawat gue balik ke Istanbul lebih murah dibanding naik bis dari Istanbul ke Izmir. :”)

Maskapai yang bisa jadi acuan adalah Atlasjet dan Pegasus. Duo maskapai itu nggak cuma murah untuk dosmetik tapi juga internasional. Sayang aja gue duitnya udah abis buat Hot Air Balloon di Kapadokya. Nggak bisa kemana-mana lagi.

Kedua maskapai ini layaknya Airasia di Asia Tenggara, udah tarifnya LCC murah, ditambah sering promo pula. Gimana cara pesannya? bisa gunakan kartu kredit, paypal, atau langsung ke travel agent aja.

Transportasi dalam kota nya kamu bisa menggunakan kereta atau bis, tapi paling populer bis sih dengan tarif 2TL jauh-dekat. Untuk menggunakan bis ini kamu harus menggunakan kartu top-up namanya kent kart. Bisa kamu dapatkan di sevel, pelabuhan, terminal, dll.

Biaya Backpackeran ke Turki

Hayo ngaku siapa yang ga sabar buat bahas biaya ini, atau malah langsung scroll ke bagian ini aja? wwkkw baca ulang ah!

Biaya memang menjadi hal yang paling krusial saat perjalanan. Untungnya Turki bukan negara yang mahal banget untuk ditinggali, kalo gue bisa bilang harga yang dikeluarkan untuk sehari-hari (makan, transportasi, penginapan) nggak beda jauh sama Jakarta. Cuman emang brgantung banget sama nilai tukar rupiah sih.

Waktu gue kesana 1TL setara dengan Rp 6700, sehingga jadi terkesan mahal untuk beli ini itu. Tapi sekarang 1TL setara Rp 3800 (Sept 2017). Jauh banget kan? Dulu aku gembel banget disana, coba kalo sekarang kesana, tetep gembel sih. *antiklimaks

Percayalah semua lebih affordable sekarang. Untuk transportasi aja misalnya, sekali naik bis jauh-dekat harganya 2 TL, jadi sekitar 7rb. Nggak beda jauh lah ya sama Transjakarta yang sekali naik Rp 4500. Jadi mending kalian sekarang deh kesana. Hush.

Untuk harga sekali makan di Turki berbeda-beda tergantung kamu di kota apa, miriplah kayak di Indonesia. Kalau makan di ibukota lebih mahal dibanding kota yang agak pelosok dikit. Gue kebetulan lama di Izmir, kota yang kelasnya kayak Bandung-Yogyakarta gitu, dibilang mahal engga, dibilang murah juga engga, modern tapi nggak padat.

Nah di Izmir, dimanapun gue makan, mau itu resto, cafe, atau warung ala pinggir jalan gitu sama aja tarifnya sekitar 6TL-10 TL (yang pada waktu itu jadi sekitar 38rb-67rb) Kecuali kamu makan kebab atau pasta, bisa murah banget. Coba dikalkulasiin sama rate yang sekarang, jadi kayak tinggal di Bandung aja ngga sih?

Biar lebih kebayang, untuk trip selama 53 hari di Turki, gue menghabiskan tidak lebih dari 20 juta, sudah termasuk tiket pesawat Qatar Airlines, naik hot air ballon di Kapadokya, Residence permit, belanja baju, makan dll, tanpa biaya penginapan. Yoi, gue disana pake couchsurfing aja dan host dari AIESEC.

Nggak beda jauh kan sama jatah uang jajan mahasiswa per bulan di ibu kota?

Sayangnya, gue bukan mahasiswa di ibu kota, jadi uang jajannya nggak nyampe segitu huhuhu *curhat gapapa ya? :”

Untuk hal yang menarik kalian harus baca di kota masing-masing, klik ya!

Share panduan jalan ke Turki ini ke orang yang ingin kamu ajak, atau at least yang kamu “kode” in biar diajak. Silahkan tanyakan hal lain di kolom komentar, gue dengan senang hati akan menjawab 😉

Exit mobile version