Setelah pendakian via feratta Gunung Parang beberapa waktu lalu, gue nggak ada kepikiran lagi untuk melakukan aktivitas sejenis di tebing. Masih kebayang gemetarnya kaki pas turun. Eh ujug ujug malah diajak sama Dini untuk panjat tebing Citatah 90.
Sempat ditolak halus karena rasanya akan ngeri ngeri sedap tuh panjat tebing di musim hujan, ditambah minggu itu lagi nggak bisa karena harus jagain kucing sakit. Eh malah ditungguin. Jadi lah kami semua berangkat menuju Padalarang di minggu berikutnya.
Benar benar ye.
Cara Ikutan Panjat Tebing Citatah
Ada minimal peserta 5 orang untuk trip ini bisa dijalankan. Tapi tenang aja, kamu bisa daftar sendiri nanti akan digabungkan dengan orang lain oleh si trip operator.
Trip operatornya ini hanya melayani mulai dari titik panjat tebing, dengan kata lain, transportasi dari tempat masing-masing menuju lokasi tebing harus diatur sendiri. Untungnya lokasi nggak jauh dari keluar pintu tol Padalarang. Tapi kalau ditanya angkutan umum menuju sana sih, jujur gue nggak tau, paling taksi online.
Pengalaman Panjang Tebing di Citatah
Walau sudah beberapa kali melakukan rock climbing indoor (salah satunya di Scientia Square BSD) dan outdoor, tapi tetap saja ini pertama kalinya gue panjat tebing di tebing asli. Kalau kamu termasuk pengikut akun sosial media Atap Negeri dan Furky Syahroni, bisa jadi kamu familiar sama tebing ini.
Ya karena Tebing Citatah ini menjadi salah satu tempat mereka latihan sebelum mendaki ke Gunung Trikora dan gunung gunung teknikal lainnya. Mau yang versi top-rope climbing atau fixed rope semua bisa dilakukan di sini.
Terus aktivitas panjat tebing di Citatah ngapain aja? Kemarin gue ngelakukan dua aktivitas utama, yaitu:
Latihan Panjat Tebing di Berbagai Medan
Di sesi awal, kami dipersilahkan untuk mencoba panjat tebing dengan metode top-rope climbing. Kali ini peserta terdiri dari 9 orang (banyak banget diluar perkiraan). Umumnya kegiatan dimulai pukul 09.00 hingga 16.00 tapi kemarin kami baru mulai sekitar pukul 9.30an.
Sewaktu tiba, sudah terpasang 5 tali sepanjang tebing dengan ketinggian kurang lebih 6 meter kali ya? Terlihat mudah tapi aslinya pas udah dijalanin lumayan banget bingungnya. Bingung mau gerakin tangan atau kaki dulu dan bingung mau berpijak atau bergegangan ke batu yang mana.
Terkadang tebing yang dilalui rata banget sehingga harus mengambil jalur berkelok untuk bisa punya pegangan dan pijakan.
Selesai puas mencoba di tebing ini, kami istirahat sambil disuguhkan makan siang. Menu nya nasi padang. Setelah makan siang, lanjut ke agenda berikutnya.
Naik ke Puncak Tebing Citatah
Ini nih yang keliatannya susah (emang iya), ngeri, dan seru. Agak geser sedikit ke kanan dari tebing citatah, kita akan menyusuri bukit mini hingga ke awal pendakian (literally) tebing. Sistemnya beda dengan top-rope di awal laltihan, kali ini menggunakan kawat fix yang terpasang di batu.
Jadi, tali yang ada di badan akan dikaitkan ke kawat fixed yang ada di tebing menggunakan carabiner. Di setiap titik bor kawat ke batu (disebut intermediate), maka kita harus memindahkan sendiri carabiner ke kawat sebelahnya melewati intermediate.
Perlu lebih ketelatenan dan ketelitian, juga kemandirian.
Semakin terasa ngeri karena berada di tebing yang semakin tinggi, berjalan miring kayak spiderman di gedung. Walau begitu gue lebih berasa ‘feel‘nya karena bentuk batunya beragam, ada yang lebih besar dengan tingkat kemiringan yang lebih besar, sehingga memudahkan untuk bergerak.
Ditengah perjalanan, eh malah diguyur hujan deras. Mau nggak mau harus ada adegan pakai jas hujan dulu di pinggi jurang hahaha. Pengalaman yang agak laen banget sih.
Alat Panjat Tebing
Seluruh alat yang digunakan untuk aktivitas panjat tebing citatah ini sudah disediakan oleh tour operator yang juga menjadi guide kami. Nah kalau kamu mau punya sendiri, kamu bisa mulai beli dari yang paling esensial dulu seperti sepatu panjat tebing, karena ini lebih enak kalau fit di kaki.
Baru berikutnya bisa beli alat lain seperti helm pelindung, chalk, tali, carabiner dan body harnes.
Selain dari alat safety di atas, untuk melakukan olahraga panjat tebing gue juga menyarankan untuk membawa barang barang esensial lain, yaitu:
- jas hujan (terutama di musim hujan)
- vest (untuk memudahkan bawa air minum dan hp)
- kacamata hitam
- sunscreen
- pakaian ganti
- obat obatan pribadi