Berawal dari reply story instagram pas gue mendaki ke Gunung Rinjani, akhirnya terjadilah trip pendakian ke Gunung Sindoro. Ini seru-nya diseriusin, nggak cuma basa basi minta diajak mendaki. Kenapa ke Sindoro? Karena gue belum pernah dan gue mau.
Memang sudah menjadi wishlist juga, tapi semenjak tinggal di Jakarta dan sekitarnya, gue merasa ada jarak yang jauh banget untuk bisa ke sana. Yaiyalah perjalannya aja butuh sekitar 8 jam.
Hal yang selalu ada di benak gue ketika mendengar tentang Gunung Sindoro dan Sumbing (sebelahnya) adalah ini dua gunung yang susah didaki. Lebih susah dibanding dua gunung lain yang tenar juga di Jawa Tengah (Lawu dan Merbabu). Ya setidaknya begitulah impresi yang gue dapat ketika mendengar teman teman pendakian semasa kuliah dulu bercerita.
Jujur saja, hal ini membuat gue penasaran untuk mencoba.
Sampai akhirnya gue bisa punya cerita gue sendiri di akhir Agustus 2024.
Lokasi dan Ketinggian Gunung Sindoro
Gunung Sindoro berada di daerah Wonosobo, Jawa Tengah dengan ketinggian 3.153 mdpl dengan puncak tertingginya bernama Puncak Sindoro. Karena lokasinya yang berada di dekat gunung-gunung lain, maka tidak heran pemandangan dari puncak akan sangat indah.
Kita akan disuguhkan pemandangan Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Ungaran, Slamet dan Prau. Puncaknya sendiri merupakan bibir kawah yang sangat besar dan dalam.
Kawah besar di puncak ini lah yang membuat titik ‘puncak’ ada di beberapa tempat, tergantung jalur pendakian yang kamu pilih.
Pilihan Jalur Pendakian Gunung Sindoro
Dari yang gue baca, ada lima jalur pendakian yang bisa dipilih, yaitu kledung, alang alang sewu, katekan, ndoro arum dan sigedang.
Gue memilih jalur via Kledung karena itu merupakan jalur pendakian sindoro tercepat, dengan estimasi pendakian hingga ke camp area di pos 3 sekitar 3 jam.
Basecamp Sindoro via Kledung
Nah berhubung gue pakai OT untuk trip pendakian ini, maka gue pun menggunakan basecamp yang sudah menjadi ‘markas’ nya OT ini wkkwk. Tapi untuk umum juga bisa digunakan kok. Lokasinya berada bersebelahan dengan tempat simaksi dan tiket pos ojek.
Selain kamar mandi, colok charger juga dikenakan biaya. Per sekali colok Rp 2.000.
Pos Pendakian dan Estimasi Perjalanan
Kalau diingat-ingat, semasa gue aktif naik gunung dulu, gue hampir nggak pernah mendaki pagi. Sedangkan sekarang selalu dimulai dari jam 8-10 pagi. Itu pun udah rada kesiangan.
Lucu juga ya.
Herannya lagi, rata-rata gue sampai di tempat camp selalu sebelum maghrib, bahkan kali ini tiba jam 3 sore! Sampai bingung mau ngapain di tenda. Kadang ngerasa, kok jadi berasa lebih cepat ya mendaki siang gini?
Jadi kepikiran, tulisan gue yang bahas mendaki pagi vs malam, masih relate nggak ya untuk kondisi gue saat ini?
Basecamp ke Pos 1,5 via Ojek
Kami memulai pendakian pukul 11.14 siang. Diperkirakan perjalanan ke pos 2 dari sini butuh 0,5 jam. Trek awal udah langsung nanjak dan berdebu parah. Nanjaknya sih masih bisa ditolerir dengan berjalan pelan ya. Tapi debunya itu loh, haduh treknya bener bener tanah kering berdebu.
Setelah 22 menit jalan menanjak, eh lumayan dapat bonus jalan turun dan landai. Di trek ini juga beberapa kali disuguhi pemandangan puncak Gunung Sumbing yang gagah. Sampai akhirnya tiba di pos 2 jam 11.56.
Enaknya di sini ada warung jadi bisa jajan semangka dan gorengan.
Pos 2 ke Pos 3
Sedihnya selama pendakian kemarin tuh kamera go pro gue udah ngambek ogah-ogahan nyala. Hal ini ngebuat gue kekurangan dokumentasi. Nah karena kurang dokumentasi ini lah banyak hal yang gue lupa lupa ingat. Termasuk trek dan durasi perjalanand dari pos 2 ke pos 3 hahaha.
Yang gue ingat sih cuma tanjakannya aja yang beuh nanjak terus dan tinggi tinggi.
Selanjutnya cerita ke puncak melewati watu tatah sindoro, sunnrise camp sindoro, dan kawah gunung sindoro akan gue lanjut setelah mengumpulkan semua dokumentasi ya!
Apakah Pendakian Gunung Sindoro untuk Pemula?
Kami bertiga sudah memiliki pengalaman pendakian sebelumnya, walaupun memang ketiganya sudah lama tidak mendaki, jadi sebenarnya nggak terlalu relevan ya.
Cuman, satu hal yang pasti adalah kami sama sama ngedumel ngomel tercengang-cengang dengan trek pendakian Gunung Sindoro. Khususnya momen menuju puncak dan TURUN DARI PUNCAK.
Sepanjang jalan ada yang ingat orang tua, ingat tuhan sampai merenungi kehidupan. Tertatih-tatih menuruni batu batu terjal yang bingung banget kok tadi naiknya bisa??
Jadi, kalau gue ditanya apakah Gunung Sindoro cocok untuk pemula? Gue akan jawab masih banyak gunung lain yang bisa dicoba untuk pemula, yang mana lebih akan menimbulkan minat untuk melakukan pendakian sebelumnya.
Kecuali lo emang mau dibikin trauma naik gunung sih.