Biaya Wisata ke Pulau Pahawang Lampung 3H2M

Beda dengan kebanyakan trip gue lainnya, kali ini mendadak pergi bukan karena impulsive, tapi karena memang baru dikasih tau. Gue baru banget tau akan wisata ke Pahawang Lampung di hari H. Yaa untungnya sih soundingnya udah dari H-3 ya.

“Siapin aja baju buat main air untuk 3 hari 2 malam” gitu katanya. Wah ya hayok gue jabanin semua ajakan jalan jalan tanpa berbayar ini.

Walaupun gue tidak mengeluarkan uang sama sekali, namuuun karena gue baik hati dan ingin bermanfaat, jadi gue spill semua biaya yang dikeluarkan (bukan sama gue) untuk trip ke Pulau Pahawang ini. Yeay. Seneng nggak?

Gue sih senang ya, kapan lagi bisa publish tulisan (dan mungkin nanti video) tanpa modal cuma perlu haha hihi aja.

Cara Menuju Pulau Pahawang dari Jakarta

Ada beberapa opsi untuk menuju Pulau Pahawang, bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Kalau pun pakai kendaraan pribadi, gue sangat menyarankan untuk pakai mobil! Jauh lebih nyaman. Selain karena jauh (butuh 2 jam dari jakarta), juga agar tidak lelah saat menunggu untuk naik dan turun kapal.

Iya, apapun transportasi yang kamu gunakan di awal, kamu tetap harus nyebrang laut menggunakan kapal ferry.

Untuk yang ingin menggunakan transport umum, bisa berangkat dari terminal bus terdekat. Atau bisa juga menunggu di Halte Slipi (umumnya bus akan mengambil penumpang di sini). Pilih jurusan menuju Merak, setelah itu kamu perlu berjalan menuju dermaga kapal.

Gue juga baru tau ternyata untuk menuju Pelabuhan Merak bisa naik KRL dengan rute Rangkasbitung-Merak. Jam operasinya mulai dari 05.10 hingga pukul 23.00. Udah gitu ternyata ada rute dari Bandara Soekarno Hatta juga menggunakan Damri yang beroperasi dari pukul 00.00 – 17.00 setiap harinya.

Pro Tips!
Ada 4 dermaga yang bisa kamu pilih, dermaga 1-2 diisi oleh kapal berukuran kecil (walaupun tetap besar banget bagi gue) yang durasi bongkar muatnya jadi jauh lebih cepat, sehingga akan lebih cepat berangkat. Sedangkan dermaga 3-4 diisi oleh kapal berukuran besar yang bisa mengangkut truk-truk.

Perusahaan kapalnya berbeda walaupun berada di dermaga yang sama, kemarin pun gue pulang dan pergi menggunakan kapal yang berbeda, yaitu KMP Trimas Kanaya dan Kirana. Gue sangat puas dan amaze dengan kapal Kirana, nanti mungkin akan gue buatkan review terpisah mengenai Kapal Kirana.

Sebenarnya kamu pun bisa memilih kapal mana yang mau dinaiki, karena semua kapal sudah ada jadwalnya. Hanya saja saran gue sih mending random, karena yaa lebih baik menyesuaikan dengan kedatangan kita di Pelabuhan Merak saja, toh perjalanan hanya sekitar 2 jam.

Ohiya, terkakit harga naik Kapal, berhubung gue menggunakan mobil, jadi hanya dikenakan biaya mobil saja sesuai cc nya, penumpangnya gratis. Beda lagi kalau kamu tidak bawa kendaraan ya, per orang dikenakan tarif Rp 22.700.

Tiba di Dermaga Ketapang Melihat Sunrise

Kami baru masuk ke Kapal sekitar jam 00.30, perjalanan di laut totalnya +-2 jam 15 menit, untungnya karena mobil kami masuk terakhir, jadi kami keluar pertama. Alhamdulillah nggak perlu nunggu lama nunggu unloading kendaraan.

Dari Pelabuhan Bakauheni masih harus melanjutkan perjalanan darat lagi menuju Pelabuhan Ketapang. Nah ini lah untungnya menggunakan mobil, jadi nggak perlu pusing cari transportasi lain dan juga tidak perlu kedinginan kena angin malam.

Setelah sekitar 1 jam 45 menit perjalanan yang gue isi dengan tidur, akhirnya kami tiba di Pelabuhan Ketapang pukul 04.30 pagi. Tidur-tiduran sebentar, lalu berburu sunrise di Pelabuhan sambil melihat orang orang pada mancing di dermaga.

Pelabuhan Ketapang ini merupakan titik awal untuk wisata air di Pulau Pahawang. Dari sini kamu bisa pesan perahu, booking paket snorkeling, hoping island hingga wisata air lainnya. Fasilitasnya pun lengkap, ada kamar mandi umum, warung makan, tempat jual oleh oleh dan masjid.

Hoping Island ke Kelagian Besar

Usai sarapan, kami memutuskan berangkat agak pagi-an, jam 7.30an sudah di perahu. Selain karena udah gabut, juga biar menghindari keramaian turis lain.

Destinasi pertama adalah Pulau Kelagian Besar.

Perihal sewa perahu, kami nggak perlu repot. Soalnya Kak Dape sudah pesan paket open trip dari Jakarta dengan biaya Rp 750.000/orang. Sudah termasuk transportasi dari dan ke Jakarta.

Lalu, apakah ada biaya tambahan? tentu saja ada.

Sewa alat snorkeling Rp 75.000/orang untuk 2 hari.

Dari di dermaga Ketapang pun sudah terllihat air lautnya yg jernih, apalagi pas sudah tiba di Pulau Kelagian besar, mata ini rasanya dimanjakan oleh warna turqoise air laut dan putihnya pasir pantai.

Spot di pulau ini paling cocok untuk foto-foto dan main pantai. Kayaknya gue menghabiskan 1 jam untuk foto-foto di sini. Nggak terlalu lama, karena pulau ini berasa milik pribadi, jadi bisa puas foto sana sini tanpa antri ataupun cari cari angle biar nggak kehalang orang lain.

Menuju Spot Snorkeling dan Sea Walker

Hanya sekitar 15 menit dari Pulau Kelagian Besar, kami tiba di spot snorkeling pertama. Uniknya setiap spot snorkeling itu ada dermaga kecilnya yg berisi warung dan kadang ada area ganti.

Beda ya nggak kayak di Karimun Jawa yang langsung nyemplung di tengah laut dari perahu. Di sini terkesan lebih tertata, mungkin agar lebih safety juga kali ya dan terhindar dari ‘nyasar’? Jujur nggak tau juga sih hahaha.

Yang jelas, jadi lebih nyaman untuk pengunjung yang mau jajan selepas snorkeling.

Di sini bisa melihat beragam ikan kecil yang lucu-lucu dan juga foto dengan nemo! Air lautnya pun terbilang dangkal, nggak sampai 1 meter sudah bisa terlihat karang-karangnya, jadi harus hati hati agar kaki tidak menginjak ataupun merusak karang.

Spot berikutnya biasa disebut juga sebagai spot sea walker, karena selain snorkeling biasa, kamu bisa merasakan jalan di dalam laut dengan tabung oksigen. Atraksi wisata dalam air ini dikenakan tarif Rp 160.000/orang dengan durasi kurang lebih 10 menit.

Hampir di setiap spot snorkeling juga ada water sport banana boat dan donat boat, masing masing harganya Rp 35.000/orang.

Water sport ini nih seru seru cuman lumayan ngaruh nambah nambahin biaya ke Pahawang hahaha.

Sunset di Pulau Pahawang Kecil

Seharusnya, destinasi yang paling ideal untuk sunset itu ada di Pulau Kelagian Kecil, yang jaraknya agak jauh dikit dari Pulau Pahawang Besar. Namun sayangnya, cuaca dan ombak agak kurang mendukung. Semenjak berangkat dari Pulau Pahawang Besar, ombaknya sudah terasa besar, dan terlihat juga di kejauhan sudah mendung.

Wah kalau gini sih sunsetnya bisa nggak keliatan.

Akhirnya diputuskan akan menikmati sore hari di Pulau Pahawang Kecil saja, tidak terlalu kecewa karena pemandangan di sini pun cantik banget!

Jika air lautnya agak surut dikit, kedua Pulau Pahawang ini (besar dan kecil) akan menyatu. Spot ini juga menjadi salah satu atraksi wisata dengan sebutan pasir timbul. Namun sayangnya, lagi lagi cuaca bikin hal itu nggak terjadi.

Tapi lumayan sih gue bisa jalan agak ke tengah laut karena pasirnya masih ‘timbul’ dikit hahaha.

Keindahan Pulau Pahawang

Kenapa pilih liburan ke Pahawang? Tentu saja gue tidak bisa menjawab, soalnya kan dipilihin? jiahaha. Pun begitu, gue merekomendasikan untuk wisata tempat ini karena berbagai keindahannya, salah satunya Pantai Pahawang. Ombak tenang, air jernih, pasir putih, komplit deh untuk memenuhi kategori ‘ideal’ untuk sebuah pantai.

Day trip bisa, nginep pun bisa. Pahawang merupakan pulau yang berpenghuni, jadi fasilitas tempat makan, penginapan, listrik bahkan internet-pun terakomodasi. Dengan catatan, pakai wifi dari penginapan ya, karena kalau mengandalkan sinyal pribadi, cuma jaringan XL aja yang ada.

Tapi sayangnya… itu semua perlu merogoh kocek yang nggak sedikit 🙁 berbeda dengan pulau di kepulauan seribu, Pulau Pahawang ini apa apa serba mahal, cuma jajan di warungnya aja yang murah.

Biaya Penginapan Pulau Pahawang

Ini yang paling dar der dor kagetnya, harganya udah ngalah-ngalahin hotel bintang 5 di Vietnam. Sedih nggak lo?

Iya sih namanya villa, iya sih private dengan fasilitas AC dan kamar mandi dalam. Tapi nggak add on Rp 800.000 juga untuk tipe kamar seperti ini.

Padahal kan tarif penginapan ini sangat berpengaruh terhadap total biaya ke Pahawang ya haha.

Kalau bisa gue bilang, pulau ini bukan honeymoon-oriented. Sehingga penyediaan kamarnya pun tidak ideal untuk berdua. Alih-alih harga tersebut membeli luxury, yang ada malah membeli ‘luas’ dan jumlah kasur.

Ngakak nggak tuh.

Mungkinkah agar ada experience beda beda kasur bersama pasangan? Jyahahaha

Dalam 1 villa terdapat 2 kamar yang masing-masing diisi dua kasur berukuran 120-160cm. Ruang tengahnya pun terisi 1 kasur berukuran king size. Selain itu juga ada dapur yang tidak ada peralatannya, dan juga ada 2 kamar mandi.

Benar benar lebih cocok untuk rombongan.

Total Biaya ke Pahawang

Sesuai yang gue sebut diawal, gue ke sini pakai jasa open trip. Jadi harusnya sih sudah all-in, tapi nyatanya nggak juga. Oleh karena itu tulisan ini muncul supaya lebih siap untuk pengeluaran lain-lain di luar harga paket.

Ini dia rincian biaya explore Pahawang selama 3H2M dari Jakarta:

  • open trip Rp 750.000/pax
  • sewa alat snorkeling Rp 75.000/orang
  • sea walker Rp 160.000/orang
  • donat Rp 35.000/orang
  • additional kamar privat Rp 800.000/kamar
  • jajan selama di pulau Rp 26.000
  • lounge di Kapal Ferry Rp 15.000/orang
  • makan siang di Lampung Rp 100.000/berdua
  • oleh oleh Rp 100.000
  • makan malam pop mie di kapal Rp 15.000/orang

Total untuk berdua Rp 3.126.000, yg jadinya per orang butuh sekitar Rp 1.563.000.

Tentu saja biaya di atas adalah biaya ke Pahawang realistis jika pergi berdua (bukan ideal ya), yang bisa saja disesuaikan dengan budget masing-masing. Misal cari makan siang di Lampung yang lebih murah, tidak belanja oleh oleh, dan tidak upgrade kamar. Bisa lebih hemat 500rb/orang 😛

insalamina

Sedang berusaha menggapai impian keliling dunia dengan kerja remote. Gue dengan senang hati mengizinkan kalian menggunakan gambar atau sebagian post yang gue tulis, tapi tolong backlink atau tulis sumbernya. Gracias

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.