Kota Igdir bukanlah kota yang masuk ke ititnerary kami, karena seharusnya kami lanjut ke kota Kars. Namun berhubung terdampar di terminal Dogubeyazit, tidak adanya direct transport dari Dogubeyazit ke Kars, dan tidak ada bus dari Igdir ke Kars, maka mau gak mau jadi harus mampir dan menginap di Igdir, tapi super nggak menyesal.
Check-in Hotel Dedemin 2
Hotel ini pun baru dipesan di bus saat perjalanan ke Igdir dari Dogubeyazit. Perjalanannya pun sebenarnya juga singkat hanya 45 menit – 1 jam. Jadi dalam waktu singkat kami harus sudah bisa menemukan hotel yang akan ditempati.
Nggak mau dong ya kalau terdampar dua kali.
Akhirnya terpilihlah untuk nginap di hotel Dedemin 2 dengan harga per malam Rp 430.657 beli via OTA (Online Travel Agent) sejenis traveloka/tiket comnya orang Turki.
Hotel bintang 3 di Jalan Ataturk, hanya berjarak 950 meter dari pusat kota Igdir. Sebuah pilihan yang tepat untuk tidur semalam, lokasinya strategis dan juga harganya sudah termasuk sarapan yang endeus banget.
Beli Buah-Buahan Super Murah
Ditengah-tengah Turki trip ini, saah satu teman gue sempat nge-DM reels traveler yang nyobain berbagai macam buah yang nggak ada di Indonesia dengan harga yang super murah, dan ternyata dia belinya di kota Igdir. Nah berhubung gue udah nyampe di kota ini, jadi ya sekalian aja kita coba buktikan kan, apa benar di sini pusatnya buah-buahan murah?
Setibanya gue di pusat kota Igdir, sembari jalan ke hotel, gue ketemu sama tukang buah yang masih buka, akhirnya gaskeun aja beli beberapa jenis anggur. Eh ternyata beneran murah dong, anggur tanpa biji harganya cuman 16 TL per KG, alias 14rb-an aja per kg. Rasanya pun enak padahal ngasal doang belinya.
Tapi nggak berhenti di situ, besoknya gue cobain iseng cari di tempat lain karena penasaran pingin nyobain peach juga. EH TERNYATA LEBIH MURAH! Gue beli 2 kg anggur, 1 kg peach dan totalnya cuma 18 TL (+- 15rb an), udah gitu yang jual ngasih hadiah buku gitu, MasyaAllah baik banget ya :’)
Mencari Fast Food Kebab untuk Dinner, Durum Oncu
Balik lagi ke cerita di malam hari pas kami baru sampai di Kota Igdir. Berhubung waktu sudah malam, cuaca dingin, capek, dan nggak ada niatan jalan-jalan, jadi gue memutuskan untuk beli makanan yang ada aja yang sejalan dengan arah hotel.
Walaupun baru jam 8 malam, tapi suasana kota udah sepi, banyak toko-toko yang udah pada tutup. Kami berpikir untuk beli makanan fast food aja karena umumnya fast food buka 24 jam dan cepat saji. Akhirnya ketemu dengan fast food kebab, namanya Durum Oncu. Bener-bener mirip kayak gerai Mcd dan KFC tapi bedanya menu utamanya bukan ayam tapi durum (kalau di Indonesia lebih dikenal dengan kebab).
Harganya pun masih terbilang affordable, porsinya pun gede! Bisa buat 2 orang. Tapi tentu saja kami belinya 2 porsi karena nggak tau kalau porsinya akan segede itu hahaha
Explore City Centre di Pagi Hari
Keesokan paginya kami bergegas ke luar untuk melihat kehidupan Kota Igdir di pagi hari. Katanya, untuk merasakan suasana sebuah kota tuh paling enak pas pagi hari, karena pagi hari tuh awal mula dimulainya aktivitas.
Sekitar jam 6-7 pagi kita udah keluar hotel, dengan tujuan perjalanan ke kantor penjualan tiket bus untuk ke Kars. Ternyata di pagi hari sudah banyak orang yang lalu lalang, beberapa toko sudah buka, pasar sudah ramai dan mobil pun sudah banyak yang melaju.
Kami juga menyempatkan untuk mampir ke alun-alun kotanya yang punya ikon tulisan Igdir untuk foto sebagai kenangan-kenangan. Jalan kaki di sini tuh rasanya relaxing banget, udara sejuk dan bersih, nggak berisik, dan somehow ngerasa tenang dan damai aja gitu.
Beli Tiket Bis ke Kars
Setelah perjalanan kurang lebih 30 menitan (yang tentunya kebanyakan foto-foto dan lihat-lihat), sampailah kami di tempat penjualan tiket bus. Setelah gue lihat-lihat, kayaknya Kota Igdir memang tidak punya terminal bus yang besar gitu deh. Karena sepanjang jalan besar ini terdapat banyak banget kantor penjualan tiket dari berbagai operator bus dan ada tempat parkiran busnya juga.
Tadinya sih kami ingin beli tiket sepagi mungkin ya biar bisa explore kars lebih lama, tapi karena ternyata Igdir ini asik banget kotanya akhirnya memutuskan untuk beli tiket yang jam 11.30an siang aja. Biar ngepasin bisa sarapan juga di hotel dan bisa jalan-jalan sedikit lagi di area marketnya.
Gue pilih naik bus Sehrat Igdir dengan harga 90 TL per orang dengan durasi perjalanan sekitar 2,5 jam. Harga beli di kantor penjualan ini pun sama persis dengan harga di obilet.com (OTA orang Turki)
Tiket sudah ditangan, sekarang saatnya explore tipis-tipis kota ini. Gue jalan random aja ke arah view Gunung Ararat biar bisa melihat lebih dekat dan dapet foto yang lebih bagus hehe, biar jadi semangat juga suatu saat akan mendaki Gunung tertinggi di Turki ini.
Lalu pulangnya memilih jalan yang berbeda biar bisa lihat lebih banyak, ternyata gue melewati area pasar yang menjual berbagai macam barang, mulai dari toko baju, sepatu, resto, perhiasan sampai ada tukang buah, kaos kaki dan pedagang lainnya yang jual di emperan.
Asli deh ngeliat buah strawberry di sini tuh ngiler banget, gede dan merah semua, pingin banget beli tapi takut ribet bawaannya, secara bawaan kami udah banyak banget!
Setelah puas melihat-lihat kami bergegas kembali ke hotel untuk packing, lalu sarapan. Suprisingly, sarapan di hotel ini enak-enak, sebenarnya menunya sih standart menu sarapan di Turki ya, tapi di sini lebih banyak varian keju dan madu yang rasanya belum pernah gue temukan di tempat lain.
Gue juga menyempatkan mampir ke minimarket di sebrang hotel untuk beli tempat makan untuk menata buah-buahan yang sudah kita beli biar nggak mejret di koper wkwk.
Setelah beres, kami langsung chek-out dan balik lagi jalan ke kantor penjualan tiket untuk menunggu bus kami yang akan mengantarkan kami ke Kota Kars, kota terdingin di Turki.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya ya! Menuju kota terdingin di Turki, Kars.